Di desa kecil, jauh dari kota yang berkilau, Â
Langit bercerita tentang hidup yang sederhana, Â
Tentang tangan-tangan yang mengayuh cangkul, Â
Dan doa-doa yang melangit di waktu senja.
Mereka tidak punya banyak, hanya tanah dan air, Â
Namun cinta pada bumi tak pernah pudar, Â
Setiap tetes keringat yang jatuh di ladang, Â
Adalah harapan untuk anak cucu di masa depan.
Kemiskinan tidak menghapus kebahagiaan, Â
Senyum masih terlukis di wajah yang letih, Â
Meski hujan tak selalu turun di musim yang tepat, Â
Mereka menanti dengan sabar, dalam doa yang khusyuk.
Lihatlah, mereka tidak butuh istana, Â
Tidak butuh harta yang berlimpah, Â
Cukup keadilan yang merata, Â
Dan kesempatan untuk hidup dengan layak.
Langit di atas desa itu selalu biru, Â
Meski kadang gelap diselimuti awan, Â
Namun mereka percaya, setelah badai, Â
Akan ada cahaya yang menyapa di ufuk timur.
Cilacap, September 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H