Mohon tunggu...
Dibbsastra
Dibbsastra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Minat saya adalah sebagai penulis cerpen, puisi, quotes, artikel, novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah di Bawah Bayang-Bayang Penjajah - Part 21

13 September 2024   02:58 Diperbarui: 13 September 2024   03:00 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam semakin larut, dan suasana di dalam benteng menjadi semakin tegang. Para prajurit berdiam diri, menunggu instruksi selanjutnya. Di luar, bintang-bintang bersinar di langit, memberikan sedikit cahaya di tengah kegelapan yang mencekam.

Ketika fajar mulai menyingsing, Suryo dan kelompoknya bergerak. Mereka melintasi hutan dengan cepat dan hati-hati, berusaha untuk tetap tak terlihat oleh patroli musuh. Ketika mereka tiba di tempat yang telah ditentukan, mereka segera menyiapkan obor mereka dan menyalakan api. Dalam hitungan menit, nyala api mulai menjalar melalui semak-semak kering, menciptakan dinding api yang tinggi dan mengancam.

Di sisi lain, Arya dan kelompoknya juga sudah siap. Mereka telah menemukan titik lemah dalam pertahanan musuh dan memutuskan untuk menyerang gudang suplai mereka. Serangan mereka dilakukan dengan cepat dan brutal, menghancurkan persediaan makanan dan amunisi yang sangat penting bagi musuh.

Kombinasi antara serangan balik dari dalam benteng dan kebakaran yang melanda hutan membuat musuh panik. Mereka tidak siap menghadapi perlawanan yang begitu terorganisir dan cerdik. Dalam kekacauan itu, pasukan musuh mulai kehilangan arah. Banyak dari mereka yang terjebak dalam kebakaran, sementara yang lain berusaha kabur ke tempat yang aman.

Dari atas tembok benteng, Raden menyaksikan kobaran api yang semakin membesar di kejauhan. Dia tahu bahwa ini adalah langkah yang berani, tetapi juga berbahaya. Namun, dia juga tahu bahwa mereka tidak punya pilihan lain. Jika mereka ingin bertahan, mereka harus berani mengambil risiko besar.

Suryo dan kelompoknya berhasil kembali ke benteng dengan selamat, meskipun mereka harus melewati kepungan asap yang tebal dan panas yang menyengat. Mereka disambut dengan sorak-sorai oleh para prajurit yang masih bertahan di benteng. Sementara itu, Arya dan kelompoknya terus bergerak, menghindari musuh yang kini sudah mulai kehilangan semangat dan koordinasi.

Hari itu, untuk pertama kalinya sejak pertempuran dimulai, Raden merasakan harapan yang nyata. Meskipun pertempuran ini belum selesai, mereka telah berhasil mengganggu musuh dan membuat mereka kewalahan. Ini mungkin menjadi titik balik dalam perjuangan mereka, awal dari kemenangan yang selama ini mereka impikan.

Namun, Raden juga tahu bahwa ini bukan saatnya untuk berpuas diri. Masih banyak yang harus dilakukan, dan musuh pasti akan mencoba membalas dendam. Tapi untuk malam itu, di tengah api yang masih berkobar di kejauhan, Raden membiarkan dirinya merasakan secercah kebanggaan. Mereka telah menunjukkan bahwa mereka bukan hanya korban penjajahan, tetapi pejuang yang tangguh dan tidak akan pernah menyerah.

Pertempuran ini masih jauh dari selesai, tetapi semangat para pejuang semakin kuat. Mereka siap menghadapi apa pun yang akan datang, karena mereka tahu bahwa mereka berjuang demi kebebasan yang sejati. Dengan setiap langkah maju, mereka mendekati tujuan akhir mereka, dan mereka tidak akan berhenti sampai kemenangan berada dalam genggaman mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun