Mohon tunggu...
Dibbsastra
Dibbsastra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Minat saya adalah sebagai penulis cerpen, puisi, quotes, artikel, novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah di Bawah Bayang-bayang Penjajah - Part 9

11 September 2024   18:00 Diperbarui: 11 September 2024   18:02 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aliansi yang Terjalin

Raden dan kelompoknya mulai merancang rencana untuk menggalang dukungan dari desa-desa lain di sekitar. Meskipun mereka telah menerima bantuan dari desa Pak Bimo, Raden tahu bahwa mereka memerlukan aliansi yang lebih luas untuk benar-benar memperkuat pertahanan mereka dan menekan penjajah. Perjalanan ini akan menuntut keterampilan diplomasi dan taktik yang cermat, serta kesabaran untuk membangun kepercayaan dengan kepala desa dan pemimpin lokal.

Raden memutuskan untuk memulai perjalanan ini dengan mengunjungi desa-desa terdekat yang memiliki reputasi baik dalam hal keberanian dan kesetiaan. Dia memilih dua desa sebagai tujuan pertama: Desa Mulyo dan Desa Sejahtera. Keduanya dikenal karena keberanian warganya dalam melawan penjajah.

Perjalanan ke Desa Mulyo memerlukan waktu beberapa hari, melewati jalur pegunungan yang curam dan hutan lebat. Raden, Suryo, dan Yuda mempersiapkan perjalanan ini dengan hati-hati. Mereka membawa persediaan tambahan, termasuk makanan dan obat-obatan, sebagai tanda niat baik dan untuk menjalin hubungan yang baik dengan penduduk desa.

Sesampainya di Desa Mulyo, mereka disambut dengan kecurigaan oleh penduduk setempat. Desa ini masih dalam kondisi rawan setelah beberapa serangan penjajah, dan mereka tidak terlalu percaya pada orang asing. Raden menyadari bahwa mereka harus menunjukkan niat baik mereka dengan tindakan nyata, bukan hanya kata-kata.

Raden meminta audiensi dengan kepala desa, seorang pria tua bijaksana bernama Pak Arif. Setelah beberapa negosiasi, Pak Arif akhirnya setuju untuk bertemu. Raden dan kelompoknya diterima di rumah Pak Arif, di mana mereka menjelaskan situasi mereka dan tujuan mereka untuk membangun aliansi.

Pak Arif mendengarkan dengan seksama. "Kami tahu betapa beratnya keadaan," katanya dengan suara berat. "Namun, kepercayaan adalah sesuatu yang harus dibangun, bukan hanya diberikan. Kami perlu melihat bukti dari niat baik kalian sebelum kami bisa memutuskan."

Raden mengerti sepenuhnya dan siap untuk menunjukkan niat baik mereka. Dia menawarkan bantuan dari persediaan yang mereka bawa, termasuk makanan dan obat-obatan. Selain itu, dia juga menawarkan dukungan militer dalam bentuk pelatihan dan peralatan. Pak Arif menganggap tawaran ini dengan serius dan menyarankan Raden untuk berlama-lama di desa selama beberapa hari untuk membantu mereka menghadapi masalah yang mereka hadapi.

Selama beberapa hari berikutnya, Raden dan kelompoknya bekerja sama dengan penduduk Desa Mulyo. Mereka membantu memperbaiki rumah-rumah yang rusak, memberikan pelatihan pertahanan, dan membantu mengatur sistem pengawasan desa. Selama proses ini, mereka menunjukkan komitmen mereka terhadap kesejahteraan desa dan tidak hanya berfokus pada kepentingan pribadi.

Setelah beberapa hari, hubungan antara Raden dan penduduk Desa Mulyo mulai membaik. Pak Arif, yang sebelumnya ragu, mulai melihat niat tulus Raden. Dia akhirnya menyetujui untuk membentuk aliansi dengan kelompok Raden. "Kami akan bergabung dengan perjuangan kalian," kata Pak Arif, "tetapi kami harus berbicara dengan kepala desa lain sebelum memutuskan langkah selanjutnya."

Dengan persetujuan Desa Mulyo, Raden melanjutkan perjalanan ke Desa Sejahtera. Desa ini juga memiliki reputasi sebagai tempat yang kuat dalam perlawanan terhadap penjajah. Setibanya di sana, Raden dan kelompoknya dihadapkan pada tantangan serupa. Desa Sejahtera, dipimpin oleh kepala desa bernama Bu Sri, juga memiliki rasa curiga terhadap orang luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun