Mohon tunggu...
Dibbsastra
Dibbsastra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Minat saya adalah sebagai penulis cerpen, puisi, quotes, artikel, novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Putri Alena dan Kerajaan Cahaya - Part 10

6 September 2024   11:03 Diperbarui: 6 September 2024   12:41 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Alena," suara Nyx terdengar lembut namun penuh kekuatan, "kau telah melewati cobaan besar dan membuktikan dirimu sebagai pembawa cahaya. Namun ingatlah, perjalananmu belum selesai. Dunia ini selalu berubah, dan kegelapan akan selalu mencari celah untuk kembali. Kau harus terus berjaga, karena kau adalah harapan terakhir kerajaan ini."

Alena menutup matanya sejenak, meresapi setiap kata Nyx. Ia tahu bahwa kata-kata itu bukan sekadar peringatan, melainkan juga sebuah pengingat bahwa meskipun Cahaya Kehidupan telah kembali, tantangan di masa depan masih menanti. Tetapi kali ini, Alena tidak merasa takut. Ia merasakan kedamaian yang mendalam di dalam hatinya, keyakinan yang tidak tergoyahkan pada kekuatan yang ada di dalam dirinya.

"Aku sudah siap, Nyx," jawab Alena dengan tenang dalam hatinya. "Apa pun yang akan datang, aku akan menghadapi dengan penuh keyakinan. Selama aku memiliki Cahaya, kegelapan tidak akan pernah menang."

Dengan tekad yang semakin kuat, Alena kembali ke ruang takhta, tempat di mana "Cahaya Kehidupan" disimpan. Ia berdiri di hadapan artefak suci itu, melihat pancaran sinarnya yang lembut namun penuh kekuatan. Cahaya itu adalah inti dari segala yang ada di kerajaan, sumber kehidupan dan perlindungan bagi rakyatnya.

Namun, dalam pandangannya yang penuh harap, Alena juga melihat tanggung jawab yang besar. Sebagai penjaga Cahaya, ia harus memimpin dengan bijak, melindungi rakyatnya tidak hanya dari ancaman luar, tetapi juga dari bahaya yang mungkin muncul dari dalam. Setiap keputusan yang ia buat akan menentukan nasib kerajaan, dan ia tidak bisa membiarkan kecerobohan merusak kedamaian yang telah diperjuangkan dengan susah payah.

Sementara itu, Cedric, yang tak pernah jauh dari Alena, mulai merasakan adanya perubahan. Meskipun kegelapan Morgath telah lenyap, ada sesuatu yang lain yang ia rasakan---sebuah ketidakpastian yang halus namun nyata. Cedric memutuskan untuk memperkuat pengawasan di seluruh perbatasan kerajaan, memerintahkan para prajurit untuk berjaga lebih ketat. Ia tahu bahwa sebagai pelindung kerajaan, kewaspadaan tidak boleh kendor.

Suatu hari, saat berpatroli di perbatasan, Cedric dan beberapa prajuritnya menemukan sesuatu yang aneh. Sebuah hutan yang biasanya damai kini terasa sepi, terlalu sepi. Tidak ada suara burung atau binatang yang biasanya memenuhi udara. Cedric merasakan ada sesuatu yang salah, namun ia tidak dapat menemukan apa penyebabnya.

"Kita harus melaporkan ini kepada Putri Alena," kata Cedric kepada para prajuritnya. "Kita tidak bisa mengabaikan tanda-tanda seperti ini."

Ketika Cedric kembali ke istana dan melaporkan temuannya kepada Alena, sang putri segera memerintahkan penyelidikan lebih lanjut. Ia tahu bahwa kedamaian yang selama ini dinikmati kerajaannya mungkin akan diuji lagi, dan kali ini ia harus siap untuk menghadapi apa pun yang datang.

Namun, di dalam hatinya, Alena tidak merasa gentar. Cahaya yang ada di dalam dirinya bersinar lebih terang dari sebelumnya. Ia tahu bahwa apa pun yang terjadi di masa depan, ia tidak akan pernah sendirian. Cahaya Kehidupan, kekuatan yang diwariskan oleh leluhurnya, akan selalu ada di sisinya, membimbingnya melewati setiap kegelapan yang mungkin datang.

Dan dengan keyakinan yang kokoh itu, Alena menatap masa depan. Masa depan yang mungkin penuh dengan tantangan, tetapi juga penuh dengan harapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun