Asha merasa bahwa ini adalah tanda bahwa dia berada di jalur yang benar. Dengan semangat baru, dia melanjutkan perjalanan menyusuri tepi kolam. Di sepanjang perjalanan, dia melihat berbagai makhluk magis seperti burung-burung berwarna cerah dan kupu-kupu yang berkilauan. Semua ini menambah keajaiban dan misteri perjalanan yang sedang dia jalani.
Ketika matahari mulai merendah di cakrawala, Asha menemukan sebuah tempat yang tampaknya seperti altar alami. Tempat ini dikelilingi oleh pohon-pohon tinggi dengan akar-akarnya yang menjuntai, menciptakan suasana yang seolah-olah waktu berhenti. Di tengah tempat itu, terdapat sebuah kolam berair biru yang bersinar lembut. Air kolam tampak sangat jernih, memantulkan warna-warni langit yang semakin gelap.
Asha merasa bahwa dia telah mencapai titik penting dalam perjalanannya. Dia melangkah dengan hati-hati menuju kolam dan merasakan kedamaian yang mengelilinginya. Namun, dia juga merasakan kehadiran yang kuat di sekitar tempat itu, seolah ada sesuatu yang menunggunya untuk tiba.
Saat Asha berdiri di tepi kolam, air kolam mulai berkilauan dengan warna-warna cerah. Tanpa diduga, muncul seorang wanita tua dengan rambut panjang berkilau dari dalam air. Wanita itu tampak seperti makhluk magis yang berasal dari legenda-legenda hutan. Dengan lembut, wanita itu memperkenalkan dirinya sebagai Penjaga Hutan.
Penjaga Hutan menyapa Asha dengan suara lembut dan penuh wibawa. Dia menjelaskan bahwa hutan telah menguji Asha untuk memastikan bahwa niatnya murni dan hatinya tulus. Hanya mereka yang memiliki hati yang benar-benar murni yang dapat menemukan jalan menuju sumber kehidupan yang tersembunyi di dalam hutan.
Asha merasa campur aduk antara kekaguman dan kelegaan. Dia telah melewati banyak tantangan dan rintangan untuk sampai ke tempat ini. Dengan rasa syukur dan penuh harapan, dia mendengarkan kata-kata Penjaga Hutan yang memberikan harapan untuk desanya.
Penjaga Hutan memberi Asha sebuah biji yang bersinar dengan cahaya lembut. Biji ini tampak sangat istimewa dan penuh dengan energi. Wanita tua itu menjelaskan bahwa biji ini akan memberikan kehidupan baru kepada tanah yang kering di desanya dan membantu mereka memulihkan kesuburan tanah. Asha merasa sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Penjaga Hutan.
Dengan biji ajaib di tangannya, Asha memulai perjalanan kembali ke desanya. Dia merasa semangat dan harapan yang baru, mengetahui bahwa dia membawa sesuatu yang sangat berharga bagi desanya. Meskipun perjalanan pulang terasa panjang dan melelahkan, Asha merasa lebih bersemangat dan bertekad untuk menyelamatkan desanya dari kekeringan yang melanda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H