Mohon tunggu...
Diaz satria pramudya
Diaz satria pramudya Mohon Tunggu... Lainnya - Random Article

Hallo saya Diaz Satria Pramudya, saya adalah mahasiswa Komunikasi. Saya lahir di Tangerang pada 17 Mei 2000. Dan saya berzodiak Taurus. Saya sangat menyukai hal-hal baru, yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Motivasi hidup saya adalah menjadi orang baik apapun kondisinya. Semua yang hal-hal yang indah terangkum dalam 1 kata, yaitu Baik. Untuk info lebih lanjut tentang saya, bisa kalian kujungi sosial media saya di instagram @diazpramudyaa. Terimakasih.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

DuaRibu20

2 Oktober 2020   08:42 Diperbarui: 2 Oktober 2020   08:43 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

DuaRibu20 begitulah judulnya. Singkat,Berat,Padat.  DuaRibu20 merupakan tahun yang belum pernah orang-orang rasakan, begitupun diri ini. Saya percaya bahwa setiap tahun mempunyai masalah dan kebahagiaannya masing-masing, entah menjadi lebih baik atau sebaliknya. Tapi di DuaRibu20 terasa sangat berbeda. Setiap orang memiliki porsi masalahnya masing-masing, mulai dari yang kehilangan mata pecaharian, anak-anak sekolah kehilangan harapan, kasih sayang yang tiba-tiba hilang atau bahkan tumbuh lebih dari keinginan, orang-orang lemah terpinggirkan, bahkan orang-orang yang kuat pun merasa hanya hidup dalam angan. Semua hening dalam bayangan. Semua berubah tak sesuai ekpektasi dan doa yang diinginkan. 

Duaribu20 telah mengubah jiwa-jiwa yang optimis menjadi pesimis hingga akhirnya hanya bisa menangis karena kisah yang tragis. Lantas apakah kita hanya ingin terus meringis dan mengemis? 

Duaribu20 juga telah memberikan banyak pelajaran pada diri ini. Kita jadi mengerti arti hidup yang sesungguhnya. "Hidup itu hak, bahagia itu pilihan". Sekarang saatnya kita memilih untuk hidup bahagia atau hanya ingin begini saja. Kita tidak akan pernah tau di tahun berikutnya atau bahkan di tiap detik tentang apa yang akan terjadi. 

Sebagai manusia kita hanya bisa berharap. Ada yang berdoa siang hingga malam dengan penuh keyakinan semua akan datang dan mungkin ada juga yang berdoa tak peduli dikabulkan atau tidak. Mungkin ini cara Tuhan supaya kita meminta lebih serius dan penuh harap kepada-Nya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun