Ferry Irwandi adalah seorang figur publik yang semakin dikenal di Indonesia berkat konten-konten edukatif dan kritis yang ia bagikan melalui media sosial, terutama YouTube. Perjalanan hidupnya yang unik, dari seorang abdi negara di Kementerian Keuangan hingga menjadi kreator konten yang vokal, menjadikannya sosok inspiratif sekaligus kontroversial. Ferry Irwandi lahir di Jambi pada tahun 1980. Ia menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan memulai kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Keuangan. Dalam perjalanannya, Ferry merasa terpanggil untuk lebih banyak berbagi pengetahuan dan pandangan kepada masyarakat luas. Akhirnya ia membuat keputusan yang besar dengan meninggalkan status PNS-nya dan fokus menjadi kreator konten.
Sejak tahun 2010, Ferry aktif di YouTube, menciptakan konten yang membahas isu sosial, politik, stoikisme, serta fenomena di media sosial. Salah satu fokusnya adalah mengkritisi praktik-praktik bisnis ilegal, termasuk promosi judi online yang merusak tatanan sosial dan ekonomi masyarakat. Ferry juga dikenal lewat proyek-proyek edukatifnya, seperti Malaka Project, yang diluncurkan pada Oktober 2023 bersama 8 Orang lainnya yaitu Fathia Izzati, Jerome Polin, Coki Pardede, Cania Citta, Angellie Nabilla, Dea Anugrah, Rizky Ardiprakoso, dan Aurelie Vizal membentuk masyarakat yang kritis, cerdas, dan mampu menggunakan logika pemikirannya dengan rasional dan bijak.
Ferry Irwandi menikah dengan Muthia Nadhira pada tahun 2015 dan dikaruniai dua anak bernama Kirana dan Gama. Di tengah kesibukannya sebagai kreator konten, ia tetap memberikan perhatian pada keluarganya. Filosofi stoikisme yang sering ia bagikan dalam kontennya juga menjadi panduan dalam kehidupan pribadinya
Pada November 2024, nama Ferry kembali menjadi sorotan publik ketika ia secara terbuka menantang para penyihir santet dan dukun untuk membuktikan kemampuan mereka. Melalui akun media sosialnya, ia bahkan menawarkan hadiah berupa mobil Alphard kepada siapa saja yang berhasil melakukan santet terhadap dirinya. Tantangan ini menuai beragam respons dari masyarakat. Sebagian mendukung langkah Ferry yang dianggap sebagai upaya melawan kepercayaan irasional, sementara yang lain menganggapnya sebagai tindakan provokatif. Meski begitu, Ferry tetap pada pendiriannya, menegaskan bahwa tantangan tersebut adalah bagian dari kampanye melawan praktik mistis yang menurutnya tidak relevan di era modern. Selain tantangan kepada dunia santet, Ferry juga dikenal kritis terhadap fenomena judi online. Ia sering menyoroti peran pemerintah dan para influencer yang mempromosikan judi online, menyebutnya sebagai ancaman serius bagi generasi muda. Dalam salah satu kontennya, Ferry mengungkap adanya dugaan keterlibatan pejabat tinggi dalam bisnis ilegal ini, yang semakin memperkuat reputasinya sebagai sosok yang berani mengungkap kebenaran.
Pada Tahun 2024 Ini, Ferry Irwandi bersama Malaka Project telah menyelenggarakan acara yaitu Malaka Project Goes To Campus yang telah diadakan di 3 kampus yaitu ITB, UGM, dan Unair. Dalam acara ini, Ferry bersama Malaka Project bertujuan untuk menyebarkan kepada para mahasiswa tentang pentingnya untuk bisa berfikir secara baik, logis, dan rasional. Ferry bersama 8 rekannya memberikan materi kepada para mahasiswa menggunakan cara mereka masing masing. Ferry bersama Malaka Project juga berniat untuk membuat Institut yang bernama Institut Malaka sebagai bentuk keinginan besarnya untuk mewujudkan impiannya yaitu menjadikan rakyat Indonesia sebagai masyarakat yang pintar dan rasional
Ferry Irwandi adalah contoh nyata seseorang yang berani keluar dari zona nyaman dan bahkan rela mati demi mengejar misi yang lebih besar. Dengan latar belakangnya sebagai abdi negara dan fokus pada pendidikan serta pemberdayaan masyarakat, Ferry berhasil menciptakan dampak positif, meski harus menghadapi berbagai kontroversi. Dari seorang pegawai pemerintah hingga menjadi ikon keberanian melawan ketidakadilan dan irasionalitas, perjalanan Ferry Irwandi adalah kisah tentang keteguhan hati, pemikiran kritis, dan keberanian untuk bersuara. Tantangan kepada dunia santet hanyalah salah satu dari banyak langkah yang ia ambil untuk menggugah kesadaran masyarakat. Ferry adalah pengingat bahwa suara individu, jika disampaikan dengan keberanian dan integritas, mampu menginspirasi perubahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H