Mohon tunggu...
Dede Diaz Abdurahman
Dede Diaz Abdurahman Mohon Tunggu... Freelancer - Travel Blogger

Google Street View Trusted Photographer Content creator, vlogger, hobi travelling, suka foto, ngeblog, baca buku, footballover & coffee addict

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kekecewaan dan Keresahan yang Tersurat

2 Desember 2023   09:48 Diperbarui: 2 Desember 2023   10:03 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : pinterest/pin

Di balik senyum, tumbuh luka terpendam,
Dalam hati, keresahan mengalir hening.
Temanku, kau yang kuhargai dan kuberi ruang,
Namun kau hanya tuk kepentingan diri sendiri.

Canda tawa bersama, kini jadi hampa,
Dibalut kepalsuan, persahabatan berubah jadi drama.
Sinar mata persahabatan pudar dan hilang,
Dikhianati oleh teman, hati ini terluka.

Kita bersama, dulu ku pikir tak terpisahkan,
Namun ternyata, itu hanyalah ilusi belaka.
Sindiran tajam kau lemparkan tanpa berpikir,
Pertemanan palsu, seperti bayangan yang menghilang.

Kau manfaatkan kebaikan sebagai senjata,
Untuk kepentingan diri, tanpa rasa bersalah.
Hati ini remuk, dikecewakan oleh teman sendiri,
Sindiran menusuk, tak terucap namun terasa.

Pertemanan palsu, bagaikan bayang yang hilang,
Sudah kubayangkan, kau hanya ingin keuntungan.
Dalam hati kecil, kau kuremehkan,
Kau tinggalkan luka dan keresahan.

Namun dari sini, ku bangkit dengan tegar,
Hati ini kuat, meski teriris oleh pengkhianatan.
Pertemanan palsu tak bisa ku hindari,
Namun ku sadar, hanya yang tulus yang abadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun