Muslim Life Fair yang diselenggarakan oleh Lima Events bersama dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) sejak tahun 2019 ini mempunyai konsep Bussiness to Costumer (B to C) dan tidak kurang dari 200 peserta yang mengikuti event ini.
Bahkan di acara Muslim Life Fair sebelumnya yang digelar Agustus 2022 di ICE BSD Tangerang Banten, jumlah peserta yang mengikuti event ini mencapai 300 peserta dengan skala Business to Business (B to B) Muslim Lifefest & Trade.
Saya berkesempatan bisa hadir dan menyaksikan langsung pembukaan ajang Muslim Life Fair yang diselenggarakan di Bandung Convention Centre pada hari Jumat (9/12) bersama rekan rekan Blogger Bandung.
Saya melihat sendiri bagaimana kegairahan di kalangan pelaku bisnis produk halal dalam mengikuti ajang pameran bisnis setelah lebih dari 2 tahun terhalang pandemi. Salah satunya pada ajang Muslim Life Fair yang berlangsung di Bandung kali ini.
Bukan tanpa sebab, Bandung yang notebene dikenal sebagai kota kreatif UMKM Juara ini memikat sebanyak 230 exhibitor dari 150 brand, 59 brand diantaranya berasal dari Jawa Barat dan 85 brand dari luar Jawa Barat.
Hadir dalam pembukaan Muslim Life Fair yang berlangsung di Bandung Convention Center, wakil ketua Dekranasda  Provinsi Jawa Barat Lina Marlina Ruzhan, Tokoh Perempuan Jawa Barat Ceu Popong, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar, Dinas, Dinas Koperasi & Usaha Kecil Jabar, dan Wakil Direktur Binmas Polda Jabar.
Dalam sambutannya Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah  Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Dr. Sutan Emir Hidayat, Sp.P, MBA yang sekaligus membuka secara resmi Muslim Life Fair ini mengatakan sangat mengapresiasi semangat pelaku UMKM yang penuh optimisme dengan saling berjejaring, berkolaborasi dalam memperluas akses pasar melalui Muslim Life Fair.
Hal ini mengindikasikan adanya kesadaran yang mulai tertanam di benak pelaku usaha UMKM halal, bahwasanya Indonesia sudah saatnya harus bangkit menjadi pemain utama, tak hanya melulu sebagai konsumen, melainkan beralih menjadi  produsen produk halal yang siap bersaing di market global.
Menurut Data Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, kontribusi ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional dari sektor kuliner, fashion, pariwisata dan pertanian pun patut diperhitungkan. mencapai sekitar 25 sampai 26 persen pada kuartal II 2022, tumbuh sekitar 4,37 persen atau kurang dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,44 persen.
KNEKS akan terus mendorong upaya kreatif dan proaktif untuk percepatan menuju Indonesia sebagai Global Hub 2024, tandas Dr. Sutan Emir Hidayat dalam pembukaan Muslim Life Fair pagi tadi.
KNEKS pun memberikan penghargaan tinggi atas  komitmen penyelenggara Muslim Life Fair yang konsisten menggelar event Muslim Life Fair sejak 2019. Muslim Lifefair terus bertumbuh membentuk ekosistem pengembangan UMKM berorientasi ekspor. Melalui ikhtiar ini tentu saja impian Indonesia menjadi Pusat Produsen Produk Halal Tahun 2024 semakin nyata.
Dilain pihak wakil ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Barat, Lina Marlina Ruzhan mengatakan, selama masa pandemi ini justru memberikan peluang bagi UMKM untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas yang menjawab kebutuhan gaya hidup masyarakat yang berubah pasca pandemi. Bahkan, mereka pun jadi terdorong melek digital dengan menjual produknya secara online.
Pada momen pameran seperti Muslim Life Fair, meski pandemi belum sepenuhnya selesai, menurut Lina Marlina, merupakan kesempatan bagi pelaku usaha untuk kembali eksis. Ada kepuasan tersendiri bagi pelaku usaha ketika bisa memajang atau memperlihatkan produknya di Muslim Life Fair karena semebum hanya berjualan secara online, ungkap Lina Marlina.
Ditemui disela-sela acara, Direktur Lima Events, Deddy Andu mengatakan untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi Global Halal Hub pada tahun 2024, peran dari UMKM dan Kawasan Strategis Ekonomi di Indonesia menjadi sangat signifikan. Hal ini terlihat dari meningkatnya gaya hidup halal di Indonesia menciptakan pasar yang baik di tingkat domestik, ditambah dengan adanya kemudahan berusaha di Kawasan Strategis Ekonomi seperti di KPBPB dan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) membuat semakin mudahnya akses untuk menjangkau pasar global.
Apalagi dengan semangat pelaku UMKM ikut pameran adalah bagian dari dakwah agar masyarakat muslim semakin menyadari dan memahami gaya hidup halal sesuai syariah, pastinya ikhtiar ini memiliki nilai tersendiri sehingga Allah selalu memberikan rahmat-Nya yang besar, ujar Direktur Lima Events, Deddy Andu.