Program One Pesantren One Produk (OPOP) yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum termasuk kedalam bagian program "Pesantren Juara", mulai memperlihatkan hasil yang signifikan.
Hal ini terlihat dengan adanya 1500 pondok pesantren di Jawa Barat yang mendaftar mengikuti audisi dalam OPOP 2019. Dari 1500 pesantren tersebut dilakukan penyaringan dengan seleksi administrasi kelengkapan data persyaratan dan terjaringlah 1338 pesantren yg lolos ke tahap audisi seleksi tahap 1 tingkat kecamatan.
Dari 1338 pesantren yg dipanggil audisi sekitar 1287 pesantren yg datang mengikuti audisi yg dilakukan di tiap 27 kab/kota se jawa barat. Juri dalam audisi ini didatangkan dari kalangan Akademisi (diantaranya dari SBM ITB, Unpad, Ikopin dan universitas lainnya), kalangan Pengusaha dan dari kalangan Pondok Pesantren yg bukan hanya maju dalam bidang pendidikan namun juga sukses dalam berbisnis.
Program Pesantren Juara ini merupakan salahsatu dari 17 program unggulan Jabar Juara ini menitikberatkan bahwa setiap pesantren yang ada di Jawa Barat minimal harus memiliki satu produk hasil olahan sendiri yang kemudian bisa dipasarkan kepada masyarakat luas.
Selain itu, OPOP berupaya membangun kemandirian pesantren melalui pemberdayaan ekonomi dengan membantu pesantren memilih komoditi. Kemudian, memberi pelatihan, magang, dan pendampingan produksi pemasaran, serta keuangan.
OPOP saat ini telah memasuki tahap temu bisnis dan simbolis penyerahan hadiah oleh gubernur untuk semua pesantren yang lolos audisi tahap 1 tingkat kecamatan yg bertempat di Trans Convention Centre Bandung pada tanggal 3 September 2019 kemarin.
Dalam sambutannya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan program OPOP ini adalah mimpi besar dirinya dan juga Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum yang sama sama pernah mengeyam pendidikan di pesantren. Ketika dahulu semuanya serba sulit, untuk bisa bergerak atau ingin berkembang. Setelah menjabat dan memiliki wewenang, maka program ini akhirnya bisa dilaksanakan.
Disaat yang bersamaan juga dilakukan penyerahan penghargaan dan hadiah, penguatan modal usaha secara simbolis kepada perwakilan kecamatan di 27 Kabupaten/Kota sekaligus penandatanganan MOU anatara pengusaha dan pesantren disaksikan langsung Gubernur & Wakil Gubernur Jawa Barat.
Dari 1287 pesantren yang ikut audisi terjaring 1074 pesantren yang lolos dan berhak melaju ke tahap selanjutnya, serta mendapatkan hadiah berupa:
- Temu Bisnis
- Pelatihan dan Pemagangan
- Bantuan penguatan modal usaha
- Promosi produk (Pameran, dll).
Pesantren ini pun sekarang tengah melakukan digitalisasi untuk kegiatan ekonomi. Salah satunya dengan menjual produk melalui e-commerce dan platform lainnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pasar penjualan agar menjadi meluas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H