Berita tentang berkumpulnya yogis (orang yang melakukan tapa yoga), musisi, dan penari terkenal dunia dari setiap benua telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Bali Spirit Festival telah menjadi magnet bagi para penggemar, siswa, dan pengikut setiap yoga, gerakan, penyembuhan, dan panggilan musik.Â
Beberapa minggu sebelum Festival, Ubud sudah mulai dipenuhi dengan suku yang penuh warna, para wisatawan internasional yang datang berkumpul untuk menghadiri salah satu acara paling menginspirasi di dunia.
Festival pertama di tahun 2008 dipersiapkan hanya dalam kurun waktu tiga bulan, sebuah pencapaian luar biasa bagi para pendiri Festival, dan juga seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Mereka menyatukan visi untuk menciptakan Festival yang akan membangun dan memajukan masyarakat melalui spektrum penuh yoga dan keragaman musik dan tarian dunia yang kaya.
Pada tahun 2008, industri pariwisata Bali belum sepenuhnya pulih dari dampak sosial dan ekonomi yang menghancurkan akibat tragedi pemboman tahun 2002 dan 2005. Membangun di atas kecintaan mereka pada pulau dewata ini serta keinginan dan hasrat yang kreatif untuk memajukan yoga, tarian, dan musik, para pendiri mengumpulkan sumber daya mereka untuk mengembangkan acara tahunan yang berkelanjutan secara ekonomi dan lingkungan.Â
Yang nantinya akan menjadi mercusuar bagi pasar pariwisata di Bali yang berkembang bagi para pelancong holistik dan menarik pengunjung domestik dan asing.
Tahun pertama penyelenggaraan event tersebut yakni pada tahun 2018, festival ini mampu menarik 5.000 tamu selama pekan perayaannya, termasuk pengunjung dari 60 negara dan 1.000 orang pengunjung lokal Bali dan Indonesia.
Terletak di lahan spektakuler Pusat Seni Purnati, hanya 15 menit di selatan Ubud, acara yang nantinya diisi dengan kegiatan Lokakarya Siang Hari, Dharma Fair dan Konser Malam Musik sambil menikmati suasana alam terbuka yang tak tertandingi karena keindahan tropisnya yang menginspirasi.
Nantinya berbagai macam gaya yoga dan gerakan yang akan ditampilkan sudah termasuk Hatha, Vinyasa Flow, Yin, Tertawa, Kekuatan, Anusara, Ashtanga, Silat, Capoeira, Poi, Qi Gong, dan Juggling. Serta akan ditampilkan bermacam gaya tarian berasal dari tradisi Mandala, Jawa, Bali, India, dan Afrika Barat.
Selama 10 tahun terakhir, Bali Spirit Festival telah bekerja bersama organisasi serta komunitas di Bali, serta guru dan musisi yoga internasional, untuk mengumpulkan lebih dari USD $ 100.000 untuk inisiatif penjangkauan tahunan Karma (Pemberian Kembali) Festival.Â
Dana tersebut telah berkontribusi untuk membantu program anak-anak, pendidikan & pertunjukan multikultural, klinik kesehatan, kesadaran akan HIV & AIDS, & perlindungan lingkungan. Bali Spirit Festival saat ini menjalankan dua program penjangkauan dalam setiap tahun yakni : program pendidikan HIV & AIDS "Ayo! Kita Bicara HIV & AIDS" dan inisiatif reboisasi melalui program Bali ReGreen.
Bali Spirit Festival memang merupakan perayaan serta kekayaan budaya, kesucian lingkungan, dan keharmonisan antara orang-orang dari semua bangsa. Serta meningkatkan taraf perekonomian di daerah melalui ekonomi kerakyatan yang dihasilkan dari sektor pariwisata seperti kegiatan Bali Spirit Festival ini.Â