Bogor (07/08/2020) - Mengingat pandemi COVID-19 banyak memakan korban jiwa, membatasi interaksi sosial dan menghancurkan kegiatan perekonomian masyarakat. Hal ini membuat wabah COVID-19 ini tampil sebagai musuh yang menghantui masyarakat Indonesia bahkan dunia. Sebagian masyarakat tersebut ada yang merasa trauma dan memilih isolasi diri di rumah masing-masing sehingga badannya tidak terkena sinar matahari.Â
Dalam rangka melawan pandemi COVID-19 tersebut, banyak penduduk yang mengusahakan berjemur, namun berjemur tersebut diperlukan panduannya baik tenik pelaksanaanya, waktunya dan lamanya.
Tidak hanya itu, dalam rangka meningkatkan sanitasi dan hygiene masyarakat di masa pandemi, diantaranya masyarakat melakukannya dengan banyak mencuci tangan menggunakan sabun atau sanitizer.Â
Sanitizer untuk tangan atau disebut juga dengan Hand Sanitizer sudah tersedia beberapa jenis di supermarket, namun kebanyakan terbuat dari alkohol. Sebagai alternatif, masyarakat sekitar perlu diberikan pengetahuan cara membuat sanitizer dengan bahan baku tanaman yang gampang didapat di lingkungannya, misalnya dari daun sirih.
Kegiatan KKN UNDIP tim 2 2019/2020 yang dilaksanakan oleh Fardiaz Lazuardi, Mahasiswa Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Matematika UNDIP  melakukan kegiatan 1). mengajarkan bagaimana caranya berjemur dengan memanfaatkan Ultra Violet A  (UV-A) dan Ultra Violet B (UV-B) dari sinar matahari untuk meningkatkan imunitas tubuh dan 2). membuat Sanitizer dari daun sirih yang diawetkan dengan sinar lampu Ultra Violet C (UV-C). Kegiatan KKN ini dilakukan di Perumahan IPB Alam Sinar Sari RT 01 RW 04 Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor.
Program Kegiatan KKN yang berjudul "Pemanfaatan Sinar Ultraviolet A dan B dari Sinar Matahari  untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh" diadakan karena dalam rangka mempertahankan diri dari virus. Untuk imunitas tersebut tubuh membutuhkan beberapa vitamin dan mineral yang cukup, salah satunya yaitu vitamin D yang ada pada tubuh dengan cara berjemur untuk mendapatkan sinar Ultra Violet A dan B dari sinar matahari, sehingga sangat penting dalam memerangi COVID-19. Sistem imun ini menjadi pertahanan tubuh dalam melawan virus dan bakteri penyebab penyakit.Â
Sementara itu, jika tubuh kekurangan vitamin D dapat menghambat pertumbuhan dan rentan terinfeksi virus maupun bakteri. Sosisalisasi dilakukan dengan mengunjungi rumah-rumah warga atau "door to door" dengan memberikan brosur yang berjudul "Pemanfaatan Sinar Ultraviolet A dan B dari Sinar Matahari  untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh". Sosialisasi ini dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan dengan jaga jarak, pake masker serta tidak masuk ke dalam rumah. Sosialisasi mendapatkan respon yang baik dari warga yang dikunjungi.
Daun Sirih dapat digunakan untuk Hand  Sanitizer sekaligus untuk obat kumur. Sanitizer daun sirih hanya mengandalkan 3 bahan alami, yaitu  daun sirih, air dan air jeruk nipis. Perbedaan Sanitizer daun sirih ini dengan sanitizer daun sirih lainnya yang sudah biasa dibuat masyarakat adalah pengawetannya dengan menggunakan sinar lampu UVC, tanpa bahan alkohol. Sinar UVC kemampuannya dapat membunuh bakteri dan virus.Â
Kegiatan KKN ini dilakukan dengan presentasi teori pembuatan sanitizer daun sirih yang di awetkan dengan sinar lampu UV-C, menayangkan video proses, pembagian brosur dan sampel produk sanitizer daun sirih yang diawetkan sinar lampu UVC kepada ibu-ibu pengajian di Majelis Al-Muhajirin, Perumahan IPB Alam Sinar Sari RT 01 RW 04 Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor.Â