Mohon tunggu...
Diaz Abraham
Diaz Abraham Mohon Tunggu... Jurnalis - Penyesap kopi, pengrajin kata-kata, dan penikmat senja

Peraih Best Feature Citizen Jurnalis 2017 dari PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) | Sisi melankolianya nampak di Tiktok @hncrka | Narahubung: diazabraham29@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Metamorfosis Nama Indonesia dari Masa ke Masa

15 Agustus 2016   14:57 Diperbarui: 15 Agustus 2016   20:51 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bisniskeuangan.kompas.com

Pada umumnya kita sudah melupakan asal-usul nama Indonesia. Bagaimana tidak, setiap di bangku sekolah dasar, kita hanya dijejali dengan proses perjuangan negara ini menjadi negara yang berdaulat bernama Indonesia. Tapi kita alpha dengan sejarah panjang nama Indonesia itu tercipta.

Indonesia pada awalnya tak lebih dari istilah geografi. Dengan semakin gencarnya gerakan kemerdekaan nasional, istilah ini berubah jadi istilah politik. Tapi jauh sebelum itu, tepatnya di akhir abad 19, istilah Indonesia digunakan sebagai istilah di ranah hukum oleh ir H.H van Kol dalam perdebatan di Parlemen Belanda.

Istilah politik yang membawa embel-embel Indonesia oleh para pelajar pertama kali digunakan oleh para pelajar Indonesia di Belanda. Para pelajar tadi, tergabung dalam perkumpulan bernama Indische Vereeniging, akhirnya diubah menjadi Perhimpunan Indonesia. Perubahaan ini dilakukan seiring penyebutan nama Indonesia yang semakin gencar didengungkan oleh para ahli di luar negeri.

Tetapi, gagasan perjuangan terhadap Indonesia dimulai oleh seorang Belanda bernama E. F. E. Douwes Dekker pada tahun 1911. Dia membangun organisasi politik bernama Indische Partij yang berfungsi memperjuangkan kebebasan wilayah Hindia Belanda dari cengkraman Pemerintah Kolonial Belanda.

Sayangnya perjuangan Murtatuli akhirnya terhenti tatkala pemerintah kolonial melarang organisiasi tersebut. Pemerintah kolonial pada waktu itu semakin melihat progres perjuangan Dowes Dekker yang semakin masif memperjuangkan kemerdekaan masyarakat Hindia Belanda.

Perlu diingat, Indonesia dahulu dikenal dengan nama Hindia Belanda. Nama Indische berarti Hindia, sehingga perjuangan organisasi-organisasi dahulu, selalu didahului dengan kata Indische yang berarti Hindia.

Catatan lain mengenai dua organisasi tersebut adalah pembentukannya. Indische Vereeniging berdiri tahun1908, atau dapat dikatakan tiga tahun sebelum berdirinya Indische Partij. Tetapi seperti yang sebelumnya diutarakan, gagasan menuju Indonesia merdeka baru didengungkan tahun 1913, dua tahun setelah Indische Partij didirikan yang fungsinya memperjuangkan kemerdekaan Hindia Belanda.

www.indoberita.com
www.indoberita.com
Perubahan arah pergerakan Indische Vereeniging tak lepas dari masuknya tokoh baru seperti Tjipto Mangoenkoesoemo dan Ki Hajar Dewantara. Awalnya organisasi ini hanya melakukan pesta-pesta dan pidato.

Pengukuhan nama Indonesia sebagai nama sebuah negara baru disahkan ketika tanggal 28 Oktober 1928. Pada tanggal tersebut, terjadi sebuah kongres pemuda ke II, kongrens tersebut menghasilkan sebuah ikrar yang kita kenal bernama Sumpah Pemuda. Sumpah tersebut berisi satu tahan air, satu bangsa, satu bahasa yaitu Indonesia.

Beruntung sekali saya menemui catatan Pramoedya Ananta Toer ketika mengisi materi perkuliahan di Universitas Res Plubica yang diberi judul Sejarah Modern Indonesia. Di sana diterangkan dengan amat jelas bahwa nama Indonesia awalnya telah ada sejak 1850.

Pada saat itu (1850) dua sarjana etnograf Inggris telah melakukan perdebatan untuk mencari nama yang pas sebagai penamaan wilayah Hindia beserta para penduduknya. Keduanya bernama G.W. Earl dan J.R. Logan, Earl mengajukan dua nama untuk menamakan wilayah Hindia serta penduduknya yaitu"indu-nesians" atau "Melayunesians".

Earl lebih suka dengan Melayunesians sebagai "the brown races of the archipelego" (ras-rasberwarna sawo matang di kepulauan). Makna lain dari Melayunesians adalah sebuah penghargaan untuk kegiatan penduduk yang berhasil menjelajah seluruh kepulauan sebelum bangsa Eropa datang.

www.pedidikanindonesia.com
www.pedidikanindonesia.com
Pandangan tentang penamaan kepulauan Hindia beserta penduduknya tersebut ia tuangkan dalam sebuah majalah bernama “The Journal of the Indian Archipelego and Eastern Asia” vol.IV tahun 1850. Sementara Logan tidak setuju dengan usulan Earl.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun