Meriam London, begitulah Arsenal sering disebut. Julukan ini tak sembarangan tersemat, meriam menjadi logo klub sejak 1888. Logo ini jadi filosofi tim dalam membangun klubnya yang sering mengambil pemain muda dari akademi maupun  hasil penelusuran para pencari bakat.
Para pemain muda di Arsenal kerap menjadi pemain hebat dan cerita itu terus mereka lanjutkan hingga hari ini dengan kesepakatan dengan Jurrien Timber. Pemain asal Belanda ini adalah incaran Erik Ten Hag pada musim lalu.
Namun kesepakatan ini urung terjadi karena banyak pihak yang mencampuri urusan transfer MU. Kala itu manager Timnas Belanda sekaligus mantan pelatih Setan Merah, Louis Van Gaal memberi saran pada sang pemain untuk mengurungkan niatnya berlabuh ke Kota Manchaster.
Kedatangannya juga dicekal oleh legenda MU, Rio Ferdinand. Sang bek meragukan kemampuan sang pemain muda, apalagi dia bertubuh pendek dan datang dari liga dengan intensitas tak begitu tinggi seperti Premier League.
Namun manajer MU, Ten Hag sangat mengagumi sang pemain. Dia merupakan sosok yang taka sing buat menir asal Belanda ini, sebab keduanya pernah bermain bersama ketika membela Ajax. Keduanya memiliki kedekatan dan telah saling mengerti.
Ten Hag bahkan memuji permainan Timber. Pada tahun 2019 dia menyebut kalau sang pemain mampu menjadi pemimpin ruang ganti meski usianya masih belia.
"Dia bahkan bisa bermain sebagai bek kiri atau di lini tengah, karena ketenangannya. Â Dia tidak akan langsung menjadi pemimpin tim utama Ajax tapi dia berani berbicara langsung dan tidak malu di ruang ganti. Â Itu adalah kualitas penting untuk melaju jauh."
Diam-diam manager Arsenal, Mikel Arteta juga menginginkannya. Selepas incarannya yakni Lisandro Martinez pergi ke Setan Merah, ia dan tim mengalihkan fokus ke Timber. Namun usaha itu baru berbuah musim 2023/2024 ini.
Timber adalah penandatanganan yang fantastis, dampaknya bisa melebihi pemain kaca macam Kai Kavertz yang sebelumnya telah diamankan manajemen The Gunners dengan nominal 65 juta pounds.
Musim lalu Timber berhasil melakukan 74,7 umpan sukses yang lebih tinggi ketimbang pemain Arsenal manapun musim lalu. Dia memiliki ketenangan saat menguasai bola, sehingga cocok dengan skema Arteta yang mengandalkan penguasaan bola.