Pertanian merupakan suatu kegiatan manusia yang memanfaatkan sumber daya dengan cara bercocok tanam dan hasilnya digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Kegiatan pertanian di Kota Probolinggo dari tahun ketahun mengalami penurunan hasil panen. Khusunya pada tanaman padi yang merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Hal tersebut dapat dilihat dari data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Probolinggo, bahwasannya hasil panen padi pada tahun 2018 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2017, yaitu 2.388 Ha luas panen menghasilkan 16.643 ton padi, turun menjadi 2.271 Ha luas panen menghasilkan 15.670 ton padi.
Jika ditinjau kembali, permasalahan penurunan hasil panen padi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah adanya alih fungsi lahan yang dilakukan terus-menerus. Alih fungsi lahan ini merubah lahan pertanian menjadi perumahan, perkantoran, ruko-ruko, tempat perindustrian, dan lainnya. Iklim yang tidak menentu juga merupakan faktor penyebab dari masalah pertanian di Kota Probolinggo. Saat terjadi hujan deras dan saluran air mengalami penyumbatan, akan menyebabkan terjadinya banjir sehingga petani mengalami gagal panen. Selain itu, di Kota Probolinggo sendiri saluran irigasi terbilang masih belum dapat menunjang kegiatan pertanian. Hal ini dikarenakan banyak saluran irigasi yang tersumbat oleh limbah rumah tangga dan limbah pabrik.
Apabila hal ini terus-menerus terjadi kedepannya, maka Kota Probolinggo akan mengalami kekurangan atau defisit pangan. Sehingga pemerintah harus mencukupi kebutuhan tersebut dengan menyuplai beras dari daerah lain. Akibatnya, harga beras di Kota Probolinggo menjadi naik. Oleh karena itu, pemerintah harus dapat menerapkan beberapa upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut seperti mengeluarkan larangan penggunaan lahan pertanian untuk dijadikan  perumahan, perkantoran, ruko-ruko, tempat perindustrian, dan lainnya. Lalu, pemerintah juga harus memperbaiki dan merawat saluran irigasi agar dapat mengairi lahan pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H