Mohon tunggu...
M. Diaz Bonny Supramono
M. Diaz Bonny Supramono Mohon Tunggu... Public Speaker/Trainer -

M. Diaz Bonny Supramono is a Personal Growth Enthusiast and Essential Licensed Trainer. His passion in Personal Development is shown by learning from a hundreds of books and absorbing many powerfuls insight from top motivator, such as Ary Ginanjar Agustian, Andy F. Noya, Merry Riana, James Gwee, Tanadi Santoso, Jamil Azzaini, Mario Teguh, Jacky Musry, Ratih Sanggarwati, Indah Sukotjo, Maman Suherman, Antonio Dio Martin, Brili Agung, etc.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapa Manusia Terhebat?

24 Februari 2016   12:01 Diperbarui: 24 Februari 2016   12:25 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sherlock Holmes, tokoh detektif fiksi pernah mengatakan bahwa manusia itu tidak ada gunanya, kecuali karena pekerjaannya atau apa yang dilakukannya.

Apa yang diucapkan Sherlock menekankan bahwa kita sebagai manusia akan berguna ketika kita melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain.

Berabad-abad lalu, sosok teladan Rasullallah SAW berucap bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lainnya.

Dalam konteks kebermanfaatan bagi sesama, manusia terbaik itu hadir ketika sudah memberikan sumbangsih bagi orang disekelilingnya. Baik itu keluarga, kerabat, rekan kerja, sahabat, temen atau orang-orang disekeliling kita. Tanpa itu, manusia itu tidak ada gunanya.

Tuhan Maha Kuasa pun menurunkan manusia ke muka bumi sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi. Dengan ini diartikan sebagai manusia kita harus mampu berkontribusi terhadap kehidupan di dunia ini.

Dalam kehidupan sehari-hari begitu banyak hal yang kita lakukan. Dalam pekerjaan misalnya kita melakukam tugas yang diberikan oleh perusahaan. Secara tidak langsung ini adalah manfaat telah kita berikan untuk kelangsungan perusahaan. Memang seringkali kita mengecilkan apa yang telah kita berikan, seperti tidak memiliki arti.

Kita perlu merubah sudut pandang agar melihat apa yang kita berikan sebagai satu bentuk pengabdian kita untuk sesama. Kita seringkali hanya melihat pada batasan uang dan uang tanpa melihat jauh ke depan yang ternyata apa yang kita lakukan sangat berharga bagi umat manusia.

Mari kita lihat contoh disekeliling kita. Petugas kebersihan yang setiap pagi mengambil sampah di bak-bak sampah di pinggir jalan. Mungkin kita sering menganggap rendah mereka. Mereka bekerja dalam bau yang sangat tidak sedap. Jika kita hanya melihat dalam kacamata uang dan uang, pekerjaan mereka akan menjadi hina. Bagaimana jika kita melihat pekerjaan mereka lebih jauh. Petugas sampah adalah orang yang sangat berjasa untuk kesehatan masyarakat luas. Dan tidak semua orang melakukan itu.

Dalam tulisan ini, saya mengajak kita untuk melihat lebih jauh apa yang kita lakukan saat ini bukanlah sebagai hal sepele. Ayo kita lihat pekerjaan kita sebagai sesuatu yang besar. Sesuatu yang memiliki manfaat besar untuk sesama. Dengan cara pandang itu akan merubah cara bekerja kita. Kita akan semakin produktif, semakin inovatif dan akan selalu memberikan yang terbaik.

Ayo kita manfaatkan satu kesempatan dalam hidup ini untuk terus berkontribusi bagi sesama. Karena kesempatan itu tidak akan pernah datang untuk kedua kalinya. Jangan biarkan diri kita menjadi manusia yang tidak berguna. Ada kesempatan berkontribusilah, karena kita manusia terhebat di dunia ini.

 

Visit my personal story at www.diazbonny.wordpress.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun