Sepeda motor menjadi pilihan mobilitas utama masyarakat Indonesia saat ini, terlebih dengan angka kemaceten yang terus meningkat. Emisi gas buang kendaraan bermotor baik roda dua dan roda empat terus memberikan pengaruh terhadap kualitas udara. Untuk itu peran pemerintah dan pelaku industri otomotif harus menjadi penggerak utama dalam mewujudkan target masa depan, yaitu smart life dan smart citizen.
"Kami bukan hanya menawarkan produk motor listrik, melainkan juga menyiapkan secara bertahap mulai infrastruktur, layanan, sumber daya manusia dan skema bisnis tersendiri untuk mengantarkan kelahiran PCX listrik ini," ucap Executive Vice President, Johannes Loman seperti dikutip dari kompas.com
Selain Honda, produsen motor listrik Gesits pun juga telah menyiapkan kontribusinya dalam menyongsong sepeda motor listrik. Keseriusan ini diperlihatkan dengan menggandeng banyak piha dari institusi, unversitas dan perusahaan, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Sebelas Maret (UNS), PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi, PT Pindad, PT Len Industri, PT Pertamina, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Gesits Technologies Indo.
Harus Cepat, Harus Berkualitas
Kehadiran electric vehicle dituntut untuk cepat bisa diterima oleh masyarakat Indonesia. Bahkan pemerintah menargetkan penggunaan kendaraan listrik 25% pada 2025 mendatang. Target ini cukup menantang terlebih dalam mengubah habit pengguna kendaraan bermotor dari kendaraan konvensional bermesin pembakaran (combustion engine) ke kendaraan listrik.
Banyak habit yang mempengaruhi penggunaan tersebut, seperti penggunaan sehari-hari, jarak tempuh, pengisian energi,infrastruktur di sisi konsumen, dan banyak lagi.Â
Hal ini pun sepertinya sangat di mengerti oleh Honda, sehingga PCX Electric yang diluncurkan belum bisa dikonsumsi langsung oleh masyarakat luas. Dari penggunaan di kalangan terbataslah akan diperoleh kesimpulan bagaimana penggunaan kendaraan listrik kedepannya.
Kendaraan listrik tentunya menuntut teknologi tinggi, terlebih menggunakan baterai sebagai sumber energi. Faktor ini pun akan mempengaruhi harga jual dari kendaraan listrik.Â
Untuk itu, perlu mekanisme yang menguntungkan bagi berbagai pihak terutama masyarakat luas agar kendaraan listrik ini bisa diterima. Selain itu, kualitas dari material pun harus bisa menunjukkan bahwa kendaraan listrik ini pun handal digunakan di seluruh medan di Indonesia.