Mohon tunggu...
M. Diaz Bonny Supramono
M. Diaz Bonny Supramono Mohon Tunggu... Public Speaker/Trainer -

M. Diaz Bonny Supramono is a Personal Growth Enthusiast and Essential Licensed Trainer. His passion in Personal Development is shown by learning from a hundreds of books and absorbing many powerfuls insight from top motivator, such as Ary Ginanjar Agustian, Andy F. Noya, Merry Riana, James Gwee, Tanadi Santoso, Jamil Azzaini, Mario Teguh, Jacky Musry, Ratih Sanggarwati, Indah Sukotjo, Maman Suherman, Antonio Dio Martin, Brili Agung, etc.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Urgensi Society 5.0 di Era Revolusi Industri 4.0

29 Januari 2019   06:32 Diperbarui: 29 Januari 2019   10:59 22119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: digital-publishing-report.de

Kesempatan Baru Untuk Indonesia

Mari kita lihat ke dalam negeri Indonesia. Belakangan ini, masyarakat kita sedang menikmati betapa indahnya transformasi digital. Lihat saja, harga ponsel semakin murah dan biaya internet semakin terjangkau. Kita pun bisa menyaksikan dan merasakan sendiri bagaimana teknologi digital merasuki kehidupan kita saat ini. 

Selain itu, perusahaan digital terus bertumbuh dengan mencetak pekerjaan-pekerjaan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Tak bisa kita pungkiri, transformasi digital pun menggerus beberapa pekerjaan yang dipandang tidak efektif dan efisien.

Di saat Jepang mengalami defisit populasi, Indonesia justru berkebalikan. Indonesia akan mengalami apa yang disebut sebagai Bonus Demografi pada 2020-2045. Mengapa disebut bonus? Karena pada saat itu angkatan usia produktif (15-64 tahun) diprediksi mencapai 68% dari total populasi dan angkatan tua (65+) sekitar 9%. Setelah tahun 2045 dan seterusnya akan terjadi penurunan dan memasuki era aging society (generasi tua)

The Best Follower

Apa yang menjadi fokus Jepang di dalam Society 5.0 menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk mempercepat transformasi masyarakatnya. Tidak masalah bagi  Indonesia langsung berpijak pada dua kaki, Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Justru kedua momentum ini harus digabungkan menjadi sebuah blue print nasional.

Kita harus menyadari, apa yang Indonesia akan dapatkan tidak dimiliki oleh banyak negara. Tentu kita tidak ingin terlambat dalam menyadari generasi yang terus menua seperti Rusia, Korea, Singapura dan Jepang.

Jika tidak bisa menjadi terdepan, menjadi pengikut terbaik pun menjadi pilihan tepat bagi Indonesia. Begitu banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh bangsa Indonesia. Walaupun demikian pastinya kita bisa menjadi bangsa yang sangat optimis dan mampu menikmati bonus demografi serta menjadi negara terhebat di dunia ini. Mari kita tanamkan harapan itu, dimulai dari diri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun