Mohon tunggu...
widi astuti
widi astuti Mohon Tunggu... -

q orang yg simpel, sederhana n berpikir secara logis

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Penipuan Berkedok Cinta

13 Oktober 2010   02:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:28 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Wanita adalah makhluk yg lemah atau makhluk yg bodoh...atau laki-lakinya aja yg makhluk brengsek... benarkah persepsi itu? Entahlah... hanya saja kenyataan di lapangan banyak wanita yg tertipu oleh kaum pria...kalau sudah begitu semua orang akan menyalahkan si wanita orang yg bodoh, tidak hati-hati, bla..bla..bla..

Peristiwa ini terjadi pada teman kerjaku...berawal dari perkenalan dg seorang pria kira-kira 2 minggu yang lalu tepatnya tanggal 30 September 2010. Datang seorang pria ke warnet kami mengobrol dengan temanku yg diakhiri dengan berkenalan nama dan saling tukar nomor telepon. Kami, teman kerjanya sering godain dia karena dapat kenalan (yah begitulah seperti anak ABG yg salah satu temannya dapat gebetan pasti yang lain moyok'i alias godain)

Tapi kami tidak tahu kalau temanku dan pria itu ternyata terus berhubungan bahkan bisa dibilang serius, karena sepengetahuan kami temanku itu sudah punya kekasih. Kami hanya mengira paling ya hanya teman sebatas ngobrol, sms atau telepon saja. Kami satu kantor baru ngeh (tahu) kemarin hari Selasa karena Bapaknya datang ke kantor kami mengantarkan temanku dan ditanya sama pak bos. Bapaknya bilang menunggu temannya temanku yg katanya mau mengantar sepeda motor yang dibawanya dari kemarin hari Senin.

Lah...kita smua tentu agak terkejut. Kami tanya pada temanku, teman yang mana? kita kenal tidak? Temanku hanya menjawab teman yang itu, yang sering datang ngenet disini...Tentu saja kita semua terkejut...kok bisa padahal kan baru kenal kok percaya dan berani melepas motor beserta STNK-nya dipinjamkan ke dia (pria itu) dan sejak hari Senin ampe Selasa siang kok belum dikembalikan.

Kami semua langsung menyuruh teman kami untuk segera melapor saja ke polisi, kami yakin ini adalah penipuan, kami terus mencecar teman kami dengan pertanyaan-pertanyaan. Tadinya pada awalnya dia sulit sekali ga mau menjelaskan. Bahkan masih bisa-bisanya dia terus membela dan percaya sama teman prianya itu kalau motornya akan dikembalikan. Kami disuruh nunggu dulu ampe nanti malam. Tentu kami ga mau dan g sabar...karena motor sudah lama dibawa, selain itu kami coba hubungi nomornya ga da yang aktif bahkan ada satu yang aktif aku telepon malah dimatikan. Aku katakan pada dia dan teman yang lain, eh...malah bisa-bisanya dia jawab katanya jam segitu itu masih waktunya jam-jam istirahat waktunya orang tidur siang (gak bikin orang senewen seperti itu). Setelah kami jelaskan semua ke teman kami, akhirnya dia mau mengikuti saran kami melapor ke polisi. Selain itu setelah saya cecar dan saya pojokan kalau motor itu tidak mungkin dibawa dari hari Senin pagi karena hari Senin dia masuk kerja pagi, akhirnya dia ngaku kalau motor itu dibawa sejak hari Minggu siang. Selain itu dia juga bilang kalau tidak hanya motor tapi dia juga sudah memberikan uang sebesar 800 ribu dan hp Nokia.

Sore itu juga kemarin hari Selasa, temanku langsung diantar teman priaku satunya ke kantor polisi untuk melaporkan semua kejadian ini. Bagaimana selanjutnya kita tunggu proses kerja polisi selanjutnya. Kami semua hanya bisa berdoa semoga pria itu bisa ketemu kalaupun tidak semoga teman kami bisa menghadapi cobaan ini. Kami semua memberikan dukungan moril kepadanya, yah...bersyukur masih untung dia tidak diapa-apakan seperti berita-berita di TV yang ampe diperkosa trus dibunuh bahkan ampe dimutilasi.Hiii....mengerikan. Ini pelajaran bagi kita semua terutama para kaum wanita agar lebih hati-hati mencari teman. Jangan mudah percaya pada orang yang baru dikenal apalagi yang mengatasnamakan cinta dengan berbagai macam rayuan....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun