Mohon tunggu...
widi astuti
widi astuti Mohon Tunggu... -

q orang yg simpel, sederhana n berpikir secara logis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Telaga Ngebel

29 September 2010   05:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:52 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semilir angin berhembus masuk ke rongga-rongga tulangku, kabut putih bersih lembut menerpa wajahku. Sejenak hilanglah kepenatan dalam tubuhku setelah aku melihat telaga yang begitu jernih. Kemarin tepatnya hari Minggu aku dan teman-teman kerja beserta Pak Bos jalan-jalan ke Telaga Ngebel untuk refresing sebentar setelah sehabis hari raya bekerja sampai lembur-lembur karena pekerjaan yang menumpuk. Kami berlima dengan naik sepeda motor menuju daerah Telaga, dua orang laki-laki dan tiga orang perempuan. Tentunya ada salah satu yang naik motor sendiri tidak ada teman boncengannya. Yaitu temanku perempuan yang naik motor sendiri menggunakan motorku. Aku tentu saja khawatir karena motorku tidak pernah dipakai ke daerah puncak-puncak hanya sekitar kota-kotaku saja. Tapi temanku benar-benar hebat, dia wanita super bisa menaklukkan jalanan gunung yang berkelok-kelok (wah....heran aku). Telaga Ngebel terletak di daerah Wewengkon Kabupaten Ponorogo. Jika dari tempat kami sekitar 1 setengah jam perjalanan kami tempuh. Wow...tempatnya masih asri. Sayang sekali sampai disana selang beberapa menit hujan turun. Kami cari tempat berteduh sambil makan Gurame bakar (hmm....nyami enak sekali maklum dah lama tidak makan gurame bakar). Teman-teman termasuk aku juga pada sewot...karena dolan ama Pak Bos ternyata ada gak enaknya juga, enak sih gratis makannya dan masuknya ke tempat tujuan, tapi setelah sampai ke tempat tujuan tidak bisa benar-benar menikmati liburan. Bagaimana tidak sampai tujuan Pak Bos sudah bingung cari makanan aja...belum lagi anak-anak disuruh cepat-cepat action untuk diambil foto bergantian. Akhirnya actionnya ya monoton gitu-gitu aja. Malah belum action juga, asal berdiri sudah main dijepret aja.... Setelah makan gurame bakar dan hujan reda, kami lanjutkan berkeliling telaga dengan naik motor tentunya, sambil sesekali berhenti di pinggir untuk sekedar berfoto ria. Seperti di tempat-tempat wisata lainnya, di Ngebel pun banyak remaja-remaja sedang berduaan berpacaran di atas sepeda motor dengan berpelukan di pinggir telaga. Benar-benar dunia milik berdua deh kalau sudah gitu.... (Sayang aku tidak sempat ambil gambarnya). Sepertinya Telaga Ngebel sudah mengalami kemajuan, mereka sedang berbenah agar Telaga Ngebel terlihat semakin cantik dan menarik. Semoga tentunya tidak merusak kealamiannya. Cukup berkeliling satu putaran, kami pun pulang kembali ke Madiun dan yang bikin tambah semua semakin sewot adalah pulang dari Ngebel sudah kehujanan di jalan, eh bukannya disuruh pulang istirahat malah disuruh melanjutkan kerja...Dasaaaarrrrrr......Bos tidak pengertian....besok-besok lagi tidak mau jalan-jalan sama si Bos.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun