Mohon tunggu...
Dias Octovia Ramadhan
Dias Octovia Ramadhan Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar

Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semakin Berkurangnya Kearifan Lokal Pasar Terapung Kalimantan Selatan

29 Februari 2024   12:25 Diperbarui: 29 Februari 2024   12:28 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pasar_Terapung_Muara_Kuin

Pasar Terapung adalah pasar terapung tradisional yang berada di atas sungai. Seperti layaknya pasar, di Pasar Terapung tersedia berbagai bahan kebutuhan pokok. Mulai sayuran, buah-buahn hingga aneka makanan khas yang bisa disantap di tempat. Bedanya, jika di pasar umumnya orang bisa leluasa bergerak ke sana-kemari, di pasar terapung ini warga menggunakan perahu kecil yang diberi mesin. Warga setempat menyebutnya jukung atau kelotok (sampan kecil bermesin). 

Pasar ini mulai setelah salat Subuh sampai selepas pukul tujuh pagi. Suasana pasar terapung yang unik dan khas adalah berdesak-desakan antara perahu besar dan kecil saling mencari pembeli dan penjual yang selalu berseliweran kian kemari. Perahu kecil itu selalu oleng dan bergoyang-goyang dimainkan gelombang sungai Barito. Matahari terbit memantulkan cahaya di antara transaksi sayur-mayur dan hasil kebun dari kampung-kampung sepanjang aliran sungai Barito dan anak-anak sungainya.

Namun semakin pesatnya Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi(IPTEK) Pasar terapung lambat laun kehilangan peminatnya karna pembeli lebih berminat dengan online shop. Pedagang pun semakin berkurang karena pembeli yang lebih memilih belanja di online shop karna beberapa faktor yaitu menghemat waktu, menghemat tenaga, harga yang terjangkau, Bervariasi. Karna hal ini lah Pasar Terapung Semakin berkurang peminatnya dan Turis pun yang tadinya ingin merasakan sensasi belanja diatas perahu kecil jadi kurang berminat.

Jadi semakin pesatnya Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai dampak buruk bagi kearifan lokal yang ada. Seperti kearifal lokal Pasar Terapung yang semakin kurang peminatnya karena pembeli lebih memilih belanja di online shop dibandingkan pasar terapung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun