Mohon tunggu...
dias.fauziana
dias.fauziana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Ponorogo

Halo teman-teman! Selamat datang di profil aku. Kenalin, aku Dias Fauziana Lathifah mahasiswa IAIN Ponorogo. Di sini aku akan menulis beberapa artikel terkait pendidikan. Semoga bermanfaat, ya. Happy reading!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Fenomena Circle Pertemanan: Baik atau Buruk?

24 Februari 2024   11:29 Diperbarui: 24 Februari 2024   11:35 1156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengenal Circle Pertemanan

Isitlah "circle" tentu sudah sering kalian dengar, bukan? Baik di sekolah maupun di luar sekolah, circle merupakan satu fenonema yang sudah akrab dengan keseharian kita. Nah, yang akan kita bahas adalah circle pertemanan, karena istilah ini umumnya berkaitan dengan hubungan persahabatan. Dari dulu budaya circle ini sudah ada, namun istilahnya baru menjadi tren beberapa tahun belakangan. Circle pertemanan adalah salah satu bentuk pergaulan yang dihasilkan dari komunikasi antar individu yang kemudian membentuk sebuah kelompok atau perkumpulan.

Circle pertemanan merupakan salah satu usaha dalam membangun interaksi. Membangun interaksi diperlukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan bersosialnya. Di sekolah circle dapat terbentuk apabila beberapa siswa melakukan komunikasi secara terus menerus secara berkelompok. Komunikasi yang terus terjalin tersebut dapat memengaruhi masing-masing individu, baik dari segi sikap, persepsi pribadi, sampai identitas diri.  Sehingga circle pertemanan siswa sangat berpengaruh terhadap karakter siswa. Terlebih lagi, usia remaja adalah saat dimana seorang anak akan lebih sering menghabiskan waktunya bersama teman sebaya dibanding orangtua atau keluarga. Oleh karena itu, perlu diperhatikan circle pertemanan seperti apa yang dipilih oleh siswa.

Dampak circle pertemanan

Circle pertemanan dapat berpengaruh secara positif maupun negatif tergantung kebiasaan yang dibangun dalam circle tersebut. Karena apa yang dilakukan oleh salah satu anggota, akan diikuti oleh anggota yang lain. Circle pertemanan yang baik berisi orang-orang yang saling mendukung dan saling menghargai, tidak hanya memanfaatkan orang lain, tetapi mereka juga bersedia membantu dan menerima orang lain apa adanya. Di sekolah, manfaat yang dapat di dapatkan siswa apabila memiliki circle yang sehat antara lain:

  • Membangun kebiasaan yang baik
  • Meningkatkan prestasi secara akademik
  • Meningkatkan kesehatan mental
  • Sebagai penolong ketika berada di masa sulit

Akan tetapi, terkadang juga ada circle yang membawa pengaruh buruk atau biasanya disebut dengan circle pertemanan yang toxic. Seperti yang sudah kita ketahui, degradasi moral sudah menjamur di sekitar kita. Banyak siswa yang cenderung sudah kehilangan rasa malu dan tidak mau memperbaiki diri. Sebagai contoh adalah, siswa membangkang kepada guru, maraknya fenomena bullying di sekolah, melanggar tata tertib sekolah, dan kenakalan-kenakalan remaja lainnya. Apabila siswa memiliki circle yang seperti itu, bahayanya adalah ketika siswa merasa bahwa kesalahan yang ia lakukan adalah hal yang wajar karena dilakukan bersama-sama dan berulang.

Cara mengatasi perilaku menyimpang yang dilakukan oleh siswa tersebut salah satunya melalui bimbingan dan konseling oleh guru BK. Bimbingan dapat dilakukan sesuai jadwal ataupun dalam sosialisasi yang diadakan oleh sekolah. Selain itu, peran orang tua juga diperlukan. Orang tua sebaiknya mengetahui atau setidaknya mengenal salah satu anggota circle pertemanan anaknya untuk dapat melihat pertemanan seperti apa yang sedang anaknya jalin.

Cara membangun circle pertemanan yang sehat

  • Bersikap ramah dengan orang lain. 

Untuk memulai hubungan pertemanan yang baik, kita perlu first impression yang baik pula. Tidak dipungkiri, first impression akan menentukan bagaimana sikap orang lain ke kita begitupun sebaliknya.

  • Menjalin komunikasi yang baik.

Sebuah pertemanan akan hancur apabila masing-masing dari mereka bersikap acuh tak acuh. Sehingga komunikasi memegang peran penting dalam sebuah hubungan. Salah satu cara untuk tetap berkomunikasi adalah saling berkirim pesan dan tetap berkabar bila tidak bisa bertemu.

  • Saling memahami

Ketika sudah berteman dalam waktu yang lama, pasti kita akan mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, kita perlu memahami dan menghargai kekurangan antar teman, dan mendukung kelebihan yang ia miliki.

  • Jangan takut bertemu dengan orang baru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun