Mohon tunggu...
diassuu
diassuu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

brisik lu jleg

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Mahasiswa dalam Menumpas Konflik SARA

10 Agustus 2022   12:15 Diperbarui: 10 Agustus 2022   12:27 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Secara geografis, Indonesia terletak diantara Benua Asia dan Benua Australia. Juga tertletak diantara dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Smaudra Pasifik. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai tempat strategis pada jalur perdagangan. Banyak pedagang  dari berbagai negara yang datang ke Indonesia untuk melakukan transaksi jual beli. Namun mereka tidak hanya membawa komoditas dagang yang hendak diperjual belikan. Mereka juga membawa kebudayaan negara masing-masing yang menimbulkan adanya akulturasi kebudayaan. Akulturasi kebudayaan inilah yang kemudian menjadikan Indonesia memiliki keberagaman dalam hal suku, agama, ras dan antar golongan.

Indonesia juga merupakan negara kepulauan yang jaraknya dipisahkan oleh laut. Dengan adanya kondisi ini muncul lah dampak positif serta dampat negatif. Dampak positifnya adalah muncul kebudayaan baru yang membuat Indonesia kaya akan budaya. Sedangkan dampat negatif yang dihasilkan yaitu dengan adanya jarak dapat menghambat hubungan antar masyarakat satu dengan masyarakat lain.

Keberagaman budaya yang ada, dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dan kemajuan masyarakat di Indonesia. Namun keberagaman budaya juga dapat mengakibatkan ketidakharmonisan bahkan sampai terjadi perpecahan bangsa dan negara Indonesia sendiri. Contohnya yaitu terjadinya tragedi sampit pada tahun 2001 silam. Seperti yang kita ketahui tragedi sampit adalah konflik yang terjadi antara suku Dayak dan suku Madura. Penyebabnya yaitu warga madura yang pada saat itu sebagai warga pendatang dianggap gagal dalam beradaptasi dengan orang Dayak selaku tuan rumah. Hal itu lah yang kemudian mengakibatkan bentrok yang merenggut nyawa ratusan.

Di era digital saat ini konflik SARA lebih sering terjadi melalui jejaring sosial.  Contoh gampangnya yaitu banyaknya hate speech atau ujaran kebencian yang disebarkan di media sosial tanpa disertai kebenaran. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam menumpas kejahatan semancam itu adalah dengan membuat UU ITE untuk menjerat pelakunya.

Sebagai mahasiswa yang nantinya akan berdampak besar bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia, kita harus bisa menerapkan kehidupan bertoleransi serta menghargai perbedaan yang ada di lingkungan sekitar. Mahasiswa juga diharapkan mampu menyaring informasi yang ada disekitar dengan mengetahui kebenaran berita tersebut terlebih dahulu. Karena peran mahasiswa dalam mengurangi  konflik keberagaman budaya ini sangat penting. Mahasiswa memiliki ciri khas berfikir yang lebih rasional, kreatif serta inovatif dibandingkan dengan kalangan masyarakat lain. Dengan ini mahasiswa diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam menangkal berbagai isu SARA yang terjadi saat ini.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun