Film horor memang selalu membuat penontonnya ketakutan. Terlebih film horor Indonesia yang selalu menampilkan sosok hantu secara mendadak dengan wajah yang tak karuan. Berbeda dengan hantu-hantu luar negeri yang notabene lebih bergengsi dengan baju rapihnya seperti drakula.
Namun menurut penulis selain film horror, film yang bergenre misteri tak kalah membuat jantung berdegung kencang dan lebih terasa mengerikan karena berhubungan langsung dengan kejadian yang dapat membuat nyawa manusi melayang dengan cara mengenaskan.
Korea tak hanya berhasil menghipnotis penontonnya dengan karya-karya drama romantisme. Namun beberapa karya bergenre thiller, mistery ataupun action sangat laris di pasaran.
Adapun film yang sempat membuat penulis ketakutan saat menontonnya adalah drama korea yang berjudul Voice. Film ini dirilis awal bulan maret 2017 dan sekarang sudah dibuat pula voice seasion 2 dan 3. Voice adalah film yang bergenre drama, action sekaligus misteri yang dibuat sebanyak 16 episode.
Tayangan pertama di film ini pun cukup mengerikan karena langsung disuguhkan adegan pembunuhan yang terjadi pada istri seorang detektif. Dimana pembunuhan ini terjadi sangat tragis karena korban dipukul dengan besi sedikit runcing yang ada dalam tangan pembunuh. Hati pembunuh pun sangat dingin karena dia terus memukul meski korban meminta maaf dan meringis kesakitan.
Korban sempat menelepon suaminya untuk meminta tolong. Namun karena sedang bertugas menyelidiki sebuah kasus, suaminya tidak mengangkat telepon tersebut. Korban pun mencoba menelepon pusat panggilan darurat namun dia belum bisa menjelaskan dimana lokasinya berada.Â
Hingga ketika itu kantor panggilan darurat  menelepon kembali korban, namun nampkanya panggilan tersebut datang di waktu yang salah karena pembunuh itu ada di sekitar korban.
Dalam film voice ini terdapat 16 episode dimana cerita pembunuhnya berbeda. Namun adapula beberapa episode yang memang pembunuhnya sama. Dalam satu episode juga terdapat satu pemeran yang berasal dari negara Indonesia. Dimana ia berperan sebagai pembunuh dengan alat seperti sumpit namun ditiup.
Sepanjang episode dalam film ini penulis merasa sedang ikut dan masuk ke dalam cerita tersebut. Rasa deg-degan saat pembunuh sedang mencari korban yang bersembunyi.Â
Rasa penasaran pun kian mengepung jiwa ketika setiap momen tak bisa tertebak dalam film tersebut. Rasa takut karena cara pembunuhan yang dilakukan secara keji.Pokonya film recommended banget deh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H