Mohon tunggu...
Dias Ashari
Dias Ashari Mohon Tunggu... Penulis - Wanita yang bermimpi GILA, itu akuuu..

Mantan Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Waspadai Kejahatan yang Terjadi di Apotek atau Klinik (Part 2)

22 Oktober 2020   18:18 Diperbarui: 22 Oktober 2020   18:20 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melanjut tulisan yang berjudul Kejahatan di Apotek atau Klini ( Part 1), kini penulis akan menambahkan beberapa tipe kejahatan lainnya.

6. Kebohongan Pembeli

Saat itu penulis pernah mendapatkan seorang pembeli, ia membeli permen yang dapat melegakan tenggorokan. Sangat benar disaksikan bahwa pernah itu terasa berat karena memang ada isinya. Tak berselang lama pembeli itu kembali lagi dan mengklaim bahwa permen yang diberikan isinya kosong.

Saat itu memang ada sedikit keanehan dari wadah permen tersebut yang terbuat dari bahan stainless. Banyak goresan di bagian wadahnya dan terdapat sedikit karat yang berwarna kuning kecoklatan. Sedangkan penulis dengan sangat yakin memberikan permen itu dengan kondisi wadah yang mulus.

Lagi-lagi karena kecerobohan penulis harus mengganti harga permen tersebut karena tidak ada bukti yang kuat. Memang harganya tak seberapa namun ketidakjujuran pembeli membuat penulis sangat kecewa.

7. Menukar Barang

Pernah suatu hari ada seorang pembeli yang akan menukarkan kembali barang dengan seharga barang tersebut. Sebetulnya Apotek tempat penulis bekerja tidak masalah dengan hal ini asalkan barang yang ditukarkan masih tersegel dan dalam keadaan baik. Namun yang aneh adalah barang yang ditukarkan tidak tersedia di Apotek tempat penulis bekerja.

Saat itu pembeli membawa betadine dengan ukuran 200 ml sedangkan di Apotek Penulis stock paling besar adalah ukuran 120 ml. Penulis dan pembeli berdebat mempermasalahkan hal ini. Hingga persoalan ini terdengar oleh pemilik Apotek dan ia pun keluar menghadapi pembeli tersebut.

Pemilik Apotek menjelaskan bahwa barang ukuran tersebut tidak ada di Apotek dan menyarankan untuk menanyakan kepada Apotek lain yang memang posisinya tidak jauh dari Apotek penulis bekerja. Pembeli itu bersikukuh bahwa majikannya membeli di Apotek kami hingga ketika pemilik menyebutkan bahwa kantong kresek dari obat tersebut berwarna merah. Sedangkan Apotek kami sudah sekian lama menggunakan kantong plastic berwarna putih.

Dari sini pembeli merasa malu dan meminta maaf lalu pergi dari Apotek kami. Lucu yah hehehe

8. Mencuri Ponsel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun