Kesibukan di Apotek menjadi peluang bagi pembeli untuk mengambil barang berharga milik karyawan. Hal ini terjadi kepada rekan kerja penulis yang saat itu teledor menyimpan ponselnya di dekat meja kasir.
Posisi meja kasir ini memang hanya terhalang papan kecil sehingga bisa terjangkau oleh tangan pembeli. Karena tidak ada CCTV maka tersangka tidak dapat diketahui, ponsel yang rekan penulis beli dengan gaji pertamanya ini hilang sudah dalam sekejap mata.
9. Paket Manipulasi.
Kebutuhan pengiriman paket ternyata bisa menjadi peluang kejahatan. Berdasarkan data seorang dokter di Klinik tempat penulis bekerja diatasnamakan untuk pemesan paket.Â
Penulis dan rekan kerja merasa ada kejanggalan karena dokter yang dimaksudkan sebelumnya tidak pernah memesan suatu barang menggunakan alamat Klinik.
Setelah kami cek ternyata nomor yang tercantum bukan nomor yang bersangkutan dan ketika di telpon memang tidak tersambung. Jika saja karyawan tidak teliti maka 180 K hampir melayang untuk membayar paket COD tersebut.
Jika ada kasus seperti ini jangan gegabah untuk mengambil keputusan. Coba saja intogerasi kurir karena dari sini akan terlihat sikapnya. Jika jujur dia akan tenang namun ketika menipu dia gemetar dan gelagapan.
10. Petugas Gadungan APAR ( Alat Pemadam Api Ringan)
Saat itu ada seorang bapak yang mengaku sebagai petugas pertamina namun tidak berseragam. Memberikan kertas lusuh sebagai bukti pengambilan APAR untuk diisi ulang. Beruntung saat itu karyawan yang sedang bekerja adalah yang paham terkait perlakuan APAR ini.
Rekan kerja penulis menjelaskan bahwa petugas biasanya tidak datang langsung untuk mengambil tabung. Jika memang isinya sudah habis atau kadaluarsa justru harus pemilik yang langsung datang ke tempat pengisian. Menyadari aksinya ketahuan berbohong petugas tanpa seragam itu pun menyerah dan pergi.
Itulah beberapa kejahatan yang terjadi di fasilitas kesehatan, semoga tulisan ini dapat membantu pembaca untuk lebih waspada lagi.