Mohon tunggu...
Dias Ashari
Dias Ashari Mohon Tunggu... Penulis - Wanita yang bermimpi GILA, itu akuuu..

Mantan Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Taare Zameen Par": Stop Membandingkan karena Setiap Anak Punya Keunikan

16 Oktober 2020   15:19 Diperbarui: 16 Oktober 2020   15:25 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat itu Nikumbh berinisiatif untuk memberikan pelajaran tambahan untuk Ishaan kepada kepala sekolah barunya. Setelah berdebat panjang akhirnya kepala sekolah menyetujui. Hari demi hari Ishaan diajarkan menulis dan membaca melalui metode yang berbeda. Misalnya membuat angka dan huruf dengan media pasir, malam dan bermain. Lambat-laun Ishaan mengalami perkembangan dalam membaca dan menulis.

Suatu hari Nikumbh mengadakan lomba melukis satu sekolah beserta seluruh murid dan guru. Dalam proses lomba melukis ini memperlihatkan bahwa guru-guru yang pandai dalam bidang matematika, sains, tekhnik, geografi ternyata kesulitan dalam menemukan ide untuk melukis. Bahkan lukisan yang dihasilkan lebih jelek dari anak-anak pada umumya.

Hal ini tentu membuktikan bahwa seseorang tidak bisa dipaksakan untuk ahli dalam bidang akademik. Setiap anak punya keunikan tersendiri dan itu tidak bisa menjadi perbandingan satu sama lain. Bahkan hasil lukisan dari Ishaan mampu mengalahkan semua kontestan termasuk guru seninya sendiri yaitu Nikumbh.

Bahkan setelah rasa percaya diri Ishaan muncul kembali ia menjadi anak yang superjenius dalam berbagai bidang pelajaran. Hal ini tentunya membuat guru-guru yang biasa meremehkannya menjadi terkagum dan banyak belajar dari sosok Ishaan.

Film ini mengajarkan kita sebagai orangtua dan guru untuk mengenali potensi dari setiap murid. Jangan sampai justru perlakuan kita terhadapnya malah membunuh potensinya. Anak disleksia pun dapat berubah menjadi anak jenius ketika sang guru mampu memberi sedikit bantuan dengan cara mengarahkan terhadap potensi yang dimilikinya.

Adapun kutipan dari film ini yang menurut penulis layak untuk disajikan sebagai bahan perenungan semua orang tua dan para pengajar. Beginilah kiranya kutipan tersebut.

"Di dalam diri kita ada sebuah permata yang bisa mengubah dunia karena mereka bisa melihat dunia dengan sisi yang berbeda. Cara berpikir mereka unik dan tidak semua orang bisa mengerti mereka. Mereka penentang namun mereka muncul sebagai pemenang"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun