Mengenali Tipe-tipe Pasien di Apotek dan Cara Mengatasinya

Menurut penulis tipe seperti ini lumayan menjengkelkan. Dari judulnya saja sudah terlihat bahwa seolah dia serba tau, namun sebetulnya tidak. Pasien seperti ini biasanya memiliki watak menggurui pada pelayan yang bekerja di Apotek. Namun terkadang apa yang disampaikannya itu kurang tepat. 

Nah kalian sebagai TTK atau Apoteker memang harus memiliki ekstra kesabaran tingkat tinggi. Tips untuk menghadapinya biarkan dia berbicara hingga selesai, kalaupun ditengah pembicaraan mereka menyela biarkan saja. 

Gunakan beberapa penjelasan menggunakan bahasa farmasi agar mereka tidak bisa menyanggah pernyataan kalian. Nah disinilah tipe pasien seperti ini baru mau mendengarkan apa yang kita tuturkan.

4. Pasien Sok Kaya

Tipe ini biasanya begitu datang ke Apotek akan minta obat-obatan dengan harga mahal. Namun setelah kita sajikan obat terbaik dan tentunya dengan harga termahal, mereka selalu bilang sudah punya merk yang kita tawarkan dan bicara dengan dalih sudah mencoba namun tidak cocok. Setelah kita tawarkan merk obat dengan harga di bawahnya, mereka akan tetap berdalih hal yang sama. 

Lucunya setelah obat yang mahal kita keluarkan, pilihan mereka jatuh pada harga obat yang dibanderol di bawah 20 K saja. Pastinya kalian emosi kan, lagi-lagi bersabarlah tetap layani dengan baik. Namun untuk mengurangi waktu melayani mereka coba tawarkan satu merk saja yang mahal tapi kalau mereka bilang tidak cocok, stop untuk menawarkan obat mahal selanjutnya. Berikan saja obat dengan harga di bawah 20 K tadi.

5. Pasien Banyak Nawar

Ibu-ibu memang terkenal dengan jurus menawarnya. Mereka selalu menyamakan jualan obat dengan jualan yang ada di pasar. Nah kalian sebagai pelayan memang harus memaklumi hal ini. 

Tips ketika mereka menawar, katakan saja bahwa harga yang anda jual di apotek sudah harga termurah di bawah harga eceran tertingi. Jika perlu tunjukan HET yang berada dalam kemasan agar mereka percaya dengan harga eceran tertinggi yang berlaku.

6. Pasien Tidak Jelas

Pernah engga sih kalian menemukan pasien yang ketika datang menyebutkan sebuah obat namun pengucapannya kurang jelas. Bahkan biasanya perkataannya sulit diterjamahkan ke dalam kamus obat farmasi, hehehe.