Mohon tunggu...
Dias Ashari
Dias Ashari Mohon Tunggu... Penulis - Wanita yang bermimpi GILA, itu akuuu..

Mantan Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Akibat Tidur Menjelang Sore

4 Oktober 2020   18:31 Diperbarui: 4 Oktober 2020   18:33 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita ini berdasarkan pengalaman yang pernah aku alami sekitar 5 tahun lalu. Menurutku yang paling menakutkan dari bertemu hantu adalah mengalami ereup-ereup atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan ketindihan.

Setelah lulus SMK aku langsung mendapat sebuah pekerjaan di Apotek yang ada di daerah Bandung. Awalnya aku kos karena jarak pulang yang cukup jauh dan rasa takut jika harus pulang malam di atas jam 11 jika mendapat shift sore. Kebetulan Apotek ini memang yang tutup paling malam di daerah itu.

Suatu hari seniorku menawarkan aku untuk tinggal saja di mes Apotek, dia bilang uang yang biasa kubayarkan untuk sewa kos bisa disimpan. Tanpa pikir panjang aku iyakan, padahal aku tau di Apotek ini banyak desas-desus horror ketika malam tiba. Namun saat itu rasanya aku tak terlalu peduli. Lima bulan sudah aku tinggal disana dan terbukti aman-aman saja. Hingga suatu hari saat aku sihft pagi entah kenapa aku merasa lelah sekali. 

Akhirnya sore setelah ashar aku memutuskan untuk mandi dan keramas. Sudah dipastikan badan merasa bersih dan nyaman. Ketika itu aku memilih beristirahat di ruang praktek dokter. Kenapa begitu ?, karena mes yang biasa aku tiduri berisi beberapa dus pampers manula. Sehingga aku takut membuat tidak nyaman rekan kerja, ketika mereka akan mengambil barang tersebut, kalau-kalau ada yang membeli.

Ketika aku terlelap sore itu aku lupa belum menunaikan shalat ashar. Hingga menjelang magrib aku dibangunkan oleh rekan kerja untuk shalat. Tak lama kemudian aku shalat dan kembali ke ruang praktek dokter untuk tidur karena kebetulan hari itu dokter yang biasa praktek libur. Saat adzan isya berkumandang aku dibangunkan untuk shalat dan makan malam. Aku pun terbangun dan bergegas makan karena memang lapar. Eh karena kekenyangan aku pun kembali tertidur di ruang tersebut.

Malam itu aku bermimpi namun seperti nyata. Aku terbangun dan melihat ada bayangan siluet di depan ruang dokter. Namun aku tidak berani keluar karena rasanya sudah sepi dan mungkin rekan kerjaku sudah pulang. Aku bergegas tidur kembali dan tiba-tiba terasa pergelangan kakiku ada yang memegang sangat kuat. Saat aku mencoba bangun bagian bahuku ada yang menekan amat keras, sedangkan mataku terpejam tak bisa terbuka. Sudah beberapa surat aku baca seperti an-nas, al falaq, al ikhlas dan ayat kursi namun cengkraman itu makin kuat.

Hingga akhirnya aku bisa turun dari tempat tidur periksa pasien. Namun entah berapa lama aku merasa tertarik kembali ke atas kasur da nada yang kembali memegangiku. Kali ini cengkraman itu makin kuat dan seperti terdengar ada yang memasukan uang ke dalam kasir, karena suaranya khas, semacam ada kertas struk yang keluar dari mesin itu. Aku mencoba membaca surat-surat lagi hingga aku bisa terbangun dengan kondisi badan penuh keringat.

Saat itu aku masih belum percaya kalau itu kenyataan. Aku ambil ponsel dan mengirim pesan ke rekan kerja bahwa aku mengalami kejadian ketindihan tadi. Rekan kerjaku meminta maaf ketika mereka pulang tidak membangunkanku untuk pindah ke ruang mes, karena mereka kasihan melihat aku yang sepertinya kelelahan hai itu. 

Dia menyarankanku untuk pindah saja ke mes yang ada di belakang. Tanpa pikir panjang aku keluar ruang praktek dan penasaran melihat ke mesin kasir, ternyata tidak ada struk disana dan mesin dalam keadaan mati. Akhirnya aku meyakinkan bahwa suara tadi hanya mimpi.

Setelah aku masuk ke ruang mes mendadak tidak bisa tidur dan punggungku terasa panas. Tak lama kemudian aku mendengar ada seseorang yang membuka tutup pintu kulkas. Sontak aku kaget karena malam itu hanya aku sendirian yang ada disana. Aku ingin memastikan keluar namun takut. Akhirnya aku membaca al qur'an berharap suara itu menghilang.

Namun bukan menghilang kali ini malah makin menjadi, ada seseorang yang mendorong-dorong tempat sampah yang terbuat dari kardus. Antara ingin menangis dan takut serta dag-dig-dug aku pasrah kepada Allah saat itu. Hingga sekitar 3 jam aku bertahan dengan suara menakutkan tadi dan sebelum adzan subuh ada suara perempuan tertawa. Sontak takutnya bukan kepalang namun perlahan pergi setelah adzan subuh berkumandang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun