Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah. Banyak orang tua yang karena kesibukannya, menyerahkan tugas2 kependidikan mentah-mentah kepada sekolah atau lembaga bimbingan belajar. Tak jarang saya mendengar ibu2 yang mengomel saat penerimaan raport, " Gurunya siih gak bisa ngajar...jadi nilai anak saya jeblok "
Oh ya.. ? benarkah demikian. Keluarga adalah gerbang pertama pendidikan. Dan ibu adalah garda terdepan. Seorang ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya. Mulai dari anak bisa mengucap sepatah kata...bahkan hingga berperilaku ibu adalah model pertama bagi sang anak, mari menggaris bawahi hal ini.
Tak bisa dipungkiri, sekolah, guru, dan fasilitas2 lain seperti les memberi sumbangan besar bagi kualitas pendidikan anak...waktu yang tersedia di sekolahpun terkadang lebih lama (khususnya bagi yg full day scholl), namun tetap peran ibu yang menentukan itu semua berhasil apa tidak.
Dukungan ibu/orang tua kepada anak...dalam seluruh rangkaian proses dia menjalani pendidikan adalah faktor penentu kenyamanan dan kesiapan dia memasuki seluruh proses pendidikan. Saya pribadi memberikan dukungan itu dalam bentuk menemani Fawwaz (11 tahun ) anak saya belajar. Setelah shalat magrib dan mengaji, saya full menemani dia sampai jam 21.00 malam. Tidak ada TV, Tidak utak atik BB , hanya membaca dan sesekali diskusi dengannya bila ada pelajaran yang tidak dia mengerti.
Tak banyak yang bisa saya berikan, apalagi dengan semakin tingginya level pelajaran dia di SMA dan SMA nanti...tentunya saya akan semakin kesulitan menjadi teman diskusi. Mungkin anak kelak juga ingin belajar sendiri...tapi support itu juga harus tetap diberikan dengan sekilas menengoknya ..memberi senyuman dan acungan jempol, atau menyiapkan untuknya segelas teh hangat sebagi teman belajar.
Usaha anak dalam menempuh pendidikan, upayanya belajar adalah bentuk yang harus diapresiasi...tak hanya dengan kuantitas (banyaknya les, membelikan buku dll)....tapi juga dengan kualitas kedekatan psikologis sebagai support...
Selamat Belajar anak Indonesia :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H