Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Soreku adalah Pagi

20 Agustus 2020   22:47 Diperbarui: 20 Agustus 2020   22:48 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Soreku adalah pagi
Lalu malam kujalanarungi sebagai siang

Siang dengan kerlip bintang-bintang di langit
Dan derik-derik serangga di dahan-dahan gelap

Sesekali, kujalani siangku yang adalah malam
Dengan perjalanan di negeri-negeri jauh

Dalam langkah-langkah pendek di tempat riuh
Dalam perjalanan menyusuri tepian-tepian pantai

Soreku adalah pagi
Dengan matahari yang tenggelam di balik pohon-pohon jati

| Plaosan | 20 Agustus 2020 | 17.25 |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun