Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pada Kilometer Berikutnya

11 Maret 2020   19:34 Diperbarui: 11 Maret 2020   19:38 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada buku di mejamu
Di antara kertas-kertas berhuruf rapat
pada jam yang semakin sore

"Biarkan aku membacamu," pintaku

Mengeja huruf-huruf setelah sampul berwarna kuning terbuka
Menyusur paragraf yang terlanjur tersusun rapat dengan angka halaman di setiap sudut kanan bawah

"Tidak ada cerita baru," katamu pendek

Aku tidak membutuhkan cerita baru
Seperti cangkul yang diayunkan setelah hujan reda di dekat pohon jati
Kita sisipkan saja julur dahan ubi rambat
Lalu biarkan hujan menumbuhbesarkan umbi

"Apakah masih ada waktu menunggu umbi menjadi besar?" tanyamu dalam tatapan ragu

Kulihat pohon-pohon jati berlari dari dalam kereta
Dengan dahan-dahan yang saling menyapa di musim hujan

"Adakah yang pernah kita nantikan?" tanyaku tentang waktu, saat roda-roda kereta pelan menggelinding di atas rel

Kalau tidak terganggu, aku akan sampai di Yogya sebelum maghrib
Ketika lonceng di sudut stasiun didentangkan

Kereta melambat di Stasiun Patukan, di dekat kolam yang penuh diisi air hujan

"Tidak ada cerita baru memang, karena memang tidak ada yang pernah kubaca. Selain penggalan paragraf tentang rumah di tepi laut, di mana debur ombak terdengar begitu dekat dan langit terlihat berwarna jingga," kataku sambil menatap ke luar jendela

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun