Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pada Jalan-jalan Searah

7 Februari 2020   00:45 Diperbarui: 7 Februari 2020   06:53 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terrakota Resto. Dokpri.

"Tidakkah ada jalan memutar?" tanyaku tentang perjalanan pada jalan-jalan searah

Jalan yang terus ke depan. Dengan ujung yang tak kunjung menampakkan diri

Setelah kelokan, ada jalan menanjak yang harus didaki
Setelah simpang, ada lereng yang harus dititituruni

Lalu jalur di balik bukit adalah kejutan

Di antara pohon-pohon jati yang berjajar, aku melihatmu yang masih saja terlihat menjulang

Setelah hujan reda dan hari menjadi hangat, kupu-kupu bersayap kuning pasti berebut melintasi jalan
Terbang menari menemanimu menyusur jalur searah

"Tidak pernah ada jalur memutar di depan," jawabmu tentang jalan searah yang selalu penuh kejutan

| Cengkareng | 6 Februari 2020 | 20.01 |

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun