Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sepotong Roti di Hari Jumat Pertama

3 Januari 2020   21:21 Diperbarui: 3 Januari 2020   21:33 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Aku sedang menuju ke bangunan berlangit-langit tinggi," katamu sebelum lonceng berdentang

Ketika permukaan air masih tinggi di ruas jalan yang selalu riuh

"Tidakkah kamu datang untuk secangkir kopi?" tawarmu dalam segaris senyum

Aku masih menyimpan sepotong roti, yang kauberikan pada hari Jumat Pertama

"Bawalah roti ini," katamu sambil memasukkan sepotong roti pada sedikit ruang kosong di samping buku bersampul keperakan

"Aku akan sampai di timur setelah adzan isya' berlalu," kataku tentang perjalanan melewati beberapa kota

Lalu kamu mengangguk pelan, membekali keberangkatan dengan kelegaan. Memastikan pengancing tasku tertutup sempurna

"Kita bertemu lagi pada sebuah Jumat Pertama," katamu sambil melambaikan tangan

Pada sebuah kota yang kusinggahi, aku memesan secangkir kopi
Mengaduknya setelah kutambahkan gula merah

Semakin lama mengaduk, semakin kulihattemukan dirimu di ruang beratap tinggi
Berbaju hitam dengan lengan digulung sampai ke siku dan rambut yang terlihat nyaman di bahu

Searoma lembut naik ke langit-langit ruangan, bersisian dengan aroma kopi
Mengangguku dengan gelisah
Menemaniku dengan nyanyian-nyanyian misteri di antara suara-suara hujan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun