Aku berdiri di tanah tinggi
Di dekat dahan-dahan jati yang merendah ke atas tanah
Di dekat langit yang semakin memerah
"Tadi kuaduk kopi di balai berkaki rendah," kataku padamu
Sebuah awal yang canggung untuk narasi yang tidak pernah berujung
Dan kamu sudah berlalu sebelum kalimat diakhiri dengan tanda koma
Menjuntaikan langkah menuju sisi langit berwarna merah
Di sisi jauh tiang listrik, angin meniupjatuhkan selembar daun jati kering
Selepas isya' nanti, takbir akan dialunkan menyisir setiap bagian langit malam
Mengganti nyanyian rindu pada cakrawala biru dan sunyi deburan ombak
Kalimat sudah terlambat dimulai
Ditinggalkan oleh langkah-langkah yang bergegas di atas batuan karst
Sepotong bulan menunggu langit merah berlalu
Hendak mengiring ayunan langkah dan suara tapak kaki pergi, menjauh
| Semanu | 4 Juni 2019 | 18.00 |