Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Gulir Bulir Rosario

9 Mei 2019   13:56 Diperbarui: 9 Mei 2019   14:53 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kopi Sidikalang terasa terlalu kuat sore ini

"Ada gula merah, Bang?" tanyaku di Kedai Hasian

"Ah, tidak punya kami pun," jawab si Abang sambil mengangguk maaf

Kuaduk lagi kopi dengan sendok yang mendenting ke dinding-dinding cangkir saat angin kering bertiup dari arah Jalan Solo
Kopi dan gula merah membuat sore terasa lebih ramah

"Jadi ke selatan, kah?" tanyamu tiga hari yang lalu

Selatan tidak lagi tentang sebuah keberangkatan, tetapi serupa kedatangan

Selatan tidak lagi tentang sebuah kepergian, tetapi merupa kepulangan

Dan selatan adalah bukan lagi tempat, tetapi tujuan

Lebih jauh dari perjalanan melampaui malam, dan lebih dekat dari sejangkau tangan

"Mungkin kita dapat bertemu di Gua Maria di antara pohon-pohon jati dan kicauan burung-burung bersayap hitam," gelakmu tanpa suara

Aku menatapmu dalam pandangan yang semakin memudar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun