Aku berhenti di dekat pohon manggis yang menjuntaikan dahannya di atas kabel-kabel listrik di daerah Salam
Saat senja baru saja melintasi langit
"Benarkah malam akan melintasi ?" tanyamu
"Aku belum tahu. Tapi sudah kulihat bayangan langit di atas atap rumah," jawabku tanpa memahami pertanyaanmu
Sudah lama aku menyekutu dengan malam
Jadi tidak ada yang kutunggu selain malam
Langit malam adalah kanvas tempat mimpi-mimpi dilukisgambarkan
Dengan garis-garis lengkung dan mendatar
Juga garis lurus yang memotong sisi-sisi malam
"Tapi sepertinya malam melintas lebih dini," lanjutmu
Aku sudah menanti malam sesaat setelah fajar merekah sambil menyusurlalui siang
Malam bagiku bukan gelap, ia hanya berwarna hitam
Maka malam adalah saat terbaik menyusuri warna-warna hitam
"Cahaya dari dalam jendela adalah tanda malam menjelang," katamu sambil mengira cahaya yang memendar redup di kaca jendela sewarna es
"Apakah malam juga masuk ke rumahmu?" tanya keduamu
Malam bahkan tinggal di rumahku pada saat siang hari
Memenuhi ruang-ruang yang telah lama merubah rindu menjadi debu