Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Besok Adalah Kemarin dan Lusa

24 Desember 2018   09:55 Diperbarui: 24 Desember 2018   10:11 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


 *Catatan untuk Na (292)

 Besok sudah akan datang lagi. Lalu kemudian diikuti lusa

 Setelahnya waktu akan lambat berjalan
 Seperti menanti mendung yang tidak kunjung menjadi hujan

 "Aku hendak ke selatan," katamu kemarin

 Tidak jauh sebetulnya sisi selatan
 Berjarak lebih pendek dari waktu menuju pagi
 Hanya sedikit lebih panjang dari waktu ketika warna merah senja hendak menghilang di akhir hari

 Ada nada riang dengan urutan katamu

 Seperti hendak berjalan pulang ke rumah dengan ruang-ruang yang masih dipenuhi cinta
 Dengan halaman yang terasa luas untuk dilintasi

 Dengan pintu-pintu hati yang tidak pernah terkunci

 Di balik pintu, ada mata-mata yang tidak jemu menunggu melihatmu melangkah pulang
 Dan merindukanmu pulang kembali, bahkan ketika punggungmu masih belum hilang dari pandangan

 "Aku akan ke selatan," ulangmu dengan kata yang bersuara lebih keras, ketika aku belum menyahut

 Pulang terasa semakin kabur dari ingatanku
 Jalan menuju pulang sudah lama kucari, bahkan
 Jauh sebelum aku menemukanku di sebuah sisi malam yang akan berakhir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun