Aku menjerit dalam hati melihat jarum timbangan yang berhenti di angka 61. Pantas saja setiap foto selfie wajahku ini jadi lebih chubby. Nggak heran juga kenapa baju - baju rumahku mulai terasa menciut, ternyata diriku ini  mulai melebar.Â
Sekedar info, untuk mengetahui berat badanmu ideal atau tidak, coba deh ukur dengan rumus Broca berikut ini :
Pria : Berat badan ideal (kg) = [tinggi badan (cm) -- 100] -- [(tinggi badan (cm) -- 100) x 10%]
Wanita : Berat badan ideal (kg) = [tinggi badan (cm) -- 100] -- [(tinggi badan (cm) -- 100) x 15%]
Padahal kali terakhir menimbang saat bulan Ramadhan lalu berat badanku selalu konstan di angka 56 kg. Termasuk ideal dengan tinggi badan 165 cm yang kumiliki. Untuk berat badan yang sekarang ini, dikatakan gemuk juga tidak. Malah masih terbilang normal jika mangacu pada perhitungan berat badan normal berikut ini :Â
Berat badan normal (kg) = tinggi badan (cm) -- 100
Iya, berat badanku masih normal. Namun dengan pertambahan berat badan hingga 5 kg dalam kurun waktu 2 bulan saja, rasa - rasanya pencapaian ini sungguh.. err.. luar biasa. Luar biasa memprihatinkan maksudnya.
Sebelumnya, orang - orang terutama keluargaku seringkali berkata begini ,"Diar itu biar makannya banyak tapi tetep langsing ya,". Ehem. Biasanya pujian itu selalu kutanggapi  elegan dengan berkata bahwa tugas rumah tangga itu memang nggak ada habisnya. Ditambah lagi tugas mengasuh 2 anak tanpa bantuan ART. Nggak perlu olahraga, dijamin semua makanan yang masuk perut pasti bakal jadi keringat.
Inilah akibatnya jika terlalu jemawa. Karena merasa bisa makan banyak tanpa takut gemuk akhirnya aku merasa bisa makan sesuka hati hingga menggemuk tanpa sadar.
Kalau dipikir - pikir lagi, belakangan ini aku memang sedang rajin - rajinnya membuat cemilan homemade untuk anak - anak. Masalahnya suamiku sedang jaga makan, anak - anak juga hanya makan sedikit saja karena cepat bosan. Jadi mau tidak mau selalu aku yang menghabiskan, karena tidak tega melihat makanan bersisa.Â
Kini aku mulai paham darimana sumbangan 5 kg di tubuhku itu berasal.Â