Mohon tunggu...
Diar Lestari
Diar Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang

Suka Jeno

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengetahui Teori Kritik Sastra 1978-1988

2 Juli 2024   08:13 Diperbarui: 2 Juli 2024   12:35 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membicarakan mengenal teori dalam dunia sastra, mungkin tidak banyak yang tahu, apa saja teori dalam dunia sastra. Salah satunya adalah teori dalam pembelajaran kritik sastra. Teori kritik sastra yang sering diketahui adalah teori kritik sastra 1976-1988. 

Teori kritik sastra 1976-1988 masuk ke dalam kritik sastra Indonesia modern periode sastra akademik. Teori kritik sastra akademik dimulai sekitar pertengahan tahun 1950-an dengan timbulnya corak kritik sastra yang berbeda dengan kritik sastra sebelumnya. Kritik sastra akademik ditulis oleh para kritikus dari kampus universitas dan mendominasi pada tahun 1956-1988. 

Pada periode kritik sastra 1976-1988, banyak diterbitkan buku kritik sastra yang berupa kumpulan esai dan penelitian-penelitian karya ilmiah, baik dari kritikus sastrawan maupun kritikus-kritikus akademik. 

Pada awal tahun 1970-an, teori-teori kritik sastra mulai dikenal dengan nama kritik sastra struktural. Lalu pada pertengahan tahun 1970-an mulai dikenal teori sosiologi sastra yang diperkenalkan oleh Sapardi Djoko Damono dan Umar Junus, teori ini hadir bersamaan dengan diperkenalkannya teori sosiologi sastra Lucien Goldman dan Swingewood serta Laurenson. 

pixabay.com
pixabay.com

Selain teori sosiologi sastra, periode ini juga menjadi awal munculnya teori dan metode intertekstual, setelah diperkenalkannya buku Michael Riffaterre Semiotic of Poetry (1978) oleh A. Teeuw. Pada periode ini masuk juga teori estetika resepsi yang berasal dari Jerman Barat oleh Hans Robert Jauss. Selain teori tersebut, ada beberapa teori lain yang dikenal pada periode ini seperti teori semiotik, dekonstruksi, dan teori kritik sastra feminis. 

Dapat disimpulkan bahwa periode kritik sastra 1976-1988 menjadi masa berkembangnya teori kritik sastra akademik, dengan para kritikus sastra akademik yang baru untuk melanjutkan usaha kritikus sastra akademik periode awal yang pada umumnya sastra kritiknya adalah objektif. Para kritikus akademik yang mengembangkan teori baru diantaranya, Umar Junus, Sapardi Djoko Darmono, Umar Kayam, Rachmat Djoko Pradopo, Faruk H.T, dan Bakdi Sumanto.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun