Kulihat dirimu,
Tubuhmu penuh lebam biru,
Bekas percik darah tak menentu,
Kepalamu dijahit dua puluh satu,
Akibat ulah gila suamimu,
Hilang akal sehat atas dirimu,
Dianggapnya kau sandsack tinju.
Badan mulusmu nampak layu,
Terkapar diatas kasur di rumah sakit itu,
Kau hanya tersenyum padaku,
Agar aku tak cemaskan dirimu.
Duhai Ibu dosen pujaanku,
Lihatlah diriku,
berdiri tegap di hadapanmu,
Darah mudaku mendidih Bu!!
Tak sanggup melihatmu,
Menderita begitu,
Bu, izinkan aku,
Biar ku balas lukamu!
Kuambil parangku,
Kudatangi suamimu,
Yang sedang asyik bercumbu,
Dengan wanita-wanita perayu,
Kuakhiri masa hidupnya Bu!!
Demi cintaku padamu,
Demi kebencianku pada suamimu,
Yang tega menyakitimu,
Sang pujaan hatiku.
=======**=======
Kolaborasi: Dian Yulia dan Lipul El Pupaka
Antara Bengkulu dan Tangerang (8 Feb 2014)
Sumber ilustrasi : ricoveryheart.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H