Mohon tunggu...
Dian Wulan
Dian Wulan Mohon Tunggu... Lainnya - Mother of three

Kadang review, kadang juga curhat :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Untuk Ibu-ibu di Seluruh Dunia

6 Desember 2017   19:54 Diperbarui: 7 Desember 2017   09:49 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadang kalo melihat perkembangan sikapnya dzika anak saya, terutama yg bikin saya hrs super sabar jadi suka keingetan sama kelakuan sendiri. Gak jarang kalau liat tingkah dzika pas lg rewel jadi kaya ngaca dan suka mbatin "Wew, kok mirip gw ya"

Jd keingetan masa kecil. Dulu mamah (ibu saya) jg pasti sejengkel ini. Mamah udh sabar banget, dengan segala keterbatasan dan kesusahannya beliau tetap dengan gagah berani merawat, melindungi, mengayomi anaknya. 

Trs suka mikir..kalo seorang ibu itu egois, mengedepankan emosinya, menyerah pada kejengkelan. Apa yang akan terjadi pada si anak? Belakangan banyak terjadi kasus penganiayaan anak bahkan ada yang sampai meninggal. Pemicunya apa? Kebanyakan karena orang tua kurang sabar menghadapi tingkah anak dan MENYERAH pada kejengkelan. Merinding..

Alhamdulillah dulu mamah stay cool and lovely dalam menghadapi anaknya yang lagi rewel/tantrum. Terenyuh.. bayangkan apa yang akan terjadi kalo seandainya beliau kehilangan kendali.

Terimakasih mamah dan seluruh ibu2 di dunia ini, termasuk ibunya suami saya yg sekarang adalah ibu saya juga. Terima kasih karena sudah dengan sabar memandikan badan kami yg kotor, membersihkan poop & pipis kami, menyuapi kami makan, menyusui kami, bekerja keras banting tulang demi kami walaupun itu bukan fitrahmu. Terima kasih karena telah merelakan "me time" demi kami. Terima kasih krn telah rela kehilangan kemolekan paras demi kami. 

Terima kasih karena telah menerima kami apa adanya. Terima kasih dengan sekuat tenaga telah berusaha membahagiakan kami, mencukupkan kami. Terima kasih karena telah rela kehilangan beberapa kosmetik yg baru dibeli karena sengaja/ tdk telah kami pecahkan/patahkan. Terima kasih karena telah menjadi pembahagia kami walaupun tahu kami tak selamanya menyenangkan. Terima kasih karena telah banyak memaklumi kami, memaafkan kami.

Dan yang terpenting terima kasih karena tidak menyerah.. 

bahkan ketika kami sdh beranjak dewasa.

Untuk semua Ibu di dunia <3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun