Mohon tunggu...
Dian Wisnu Al Afdhoni
Dian Wisnu Al Afdhoni Mohon Tunggu... -

jika kamu tidak bisa menikmati hari ii jangan harap kamu bisa menikmati hari esok

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi yang Mulai Luntur.........

19 November 2014   09:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:26 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah fenomena di negara kita di mana negara kita yang kaya akan tradisi dan budaya malah lebih bangga menggunakan trdisi dan budaya negara lain seperti halnya dalam fashion,style dan sampai wedding party yang lebih senang menggunakan budaya luar khususnya budaya eropa

kita tahu bahwa di indonesia banyak sekali tradisi seperti halnya tradisi dalam perikahan seperti di jawa, madura, sunda dan masih banyak lagi yang beraneka ragam saya mengambil contoh tradisi dalam pernikahan di jawa khususnya di lamongan karna menurut banyak orang tradisi ini tidak biasa di bandingkan dengan tradisi dari daerah lain di mana dalam sebuah pernikahan pasti di dahulukan LAMARAN nah uniknya di daerah lamongan seorang perempuan yang harus melamar calon laki lakinya dengan membawa buah tangan dan makanan tradisi ini sangat berbanding terbalik dengan tradisi di daerah lain

Tradisi LAMARAN di daerah lamongan terpengaruh oleh cerita pada abad ke 17 di mana putri andansari dan andanwangi yang melamar ke 2 putra bupati lamongan yang ke 3 dan sampai sa'at ini masih banyak yang melaksanakanya di sekitar daerah lamongan meskipun juga banyak yang sudah mulai luntur akibat pergeseran zaman dan pengaruh tradisi lain

Lunturnya tradisi lamaran di beberapa daerah  di lamongan di karnakan kebanyakan perempuan yang mengenyam pendidikan tinggi merasa malu dan gengsi ketika melaksanakan tradisi tersebut mereka beranggapan bahwa kurang etis jika perempuan yang harus melamar laki laki namun sebenarnya tidak ada masalah karna tidak mengganggu keharmonisan dalam rumah tangga

Lantas bagaimana cara kedua pihak mengambil titik tengahnya biasanya kedua pihak laki laki dan perempuan membuat kesepakatan dan ketika kesepakatan itu sudah terbentuk maka akan di laksanakan acara lamaran tersebut tapi tidak menuntuk keungkinan pihak perempuan yang melamar karna bentuk dari peghormatan terhadap tradisi daerah tersebut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun