Mohon tunggu...
Dian Wijayanti
Dian Wijayanti Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Nutrisionis

Seorang nutrisionis yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bijak Mengonsumsi Daging Merah

7 Agustus 2019   07:00 Diperbarui: 7 Agustus 2019   07:24 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Raya Idul Adha adalah salah satu hari raya umat Islam. Idul Adha dikaitkan dengan kisah Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya sebagai bukti kepatuhan terhadap perintah Allah. Tetapi, sebelum Nabi Ibrahim mengorbankan putranya, Allah menyediakan seekor domba untuk disembelih sebagai gantinya. 

Untuk memperingati peristiwa ini, umat Islam diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban. Sepertiga bagian dagingnya diberikan kepada fakir miskin dan orang yang membutuhkan, sepertiga untuk yang berkurban dan sepertiga lagi diberikan kepada kerabat.

Di Indonesia, pada tahun 2018, Kementerian Pertanian memperkiraan jumlah hewan kurban pada tahun 2018 mencapai 1.504.588 ekor, atau meningkat 5% dari tahun 2017. Dengan rincian 462.339 ekor sapi, 10.344 ekor kerbau, 793.052 ekor kambing, dan 238.853 ekor domba.

Daging yang berasal dari hewan kurban termasuk dalam kelompok daging merah. Dalam gastronomi atau tata boga, daging merah adalah daging yang berwarna merah saat mentah dan berwarna gelap setelah dimasak. Dalam ilmu gizi, daging merah didefinisikan sebagai daging yang memiliki lebih banyak protein mioglobin. 

Semua daging yang diperoleh dari mamalia adalah daging merah karena mengandung lebih banyak mioglobin daripada ikan atau ayam. 

Secara umum, daging merah didefinisikan sebagai daging yang berasal dari otot mamalia. Ini termasuk daging sapi, domba, babi, kambing, daging sapi muda, dan daging kambing.

Daging merah mengandung banyak vitamin dan mineral yang penting untuk diet sehat dan seimbang. Namun, asupan daging merah dianggap dapat meningkatkan risiko kanker dan penyakit lainnya. 

Pada Desember 2016, sebuah makalah dari Academy of Nutrition and Dietetics mengklaim bahwa pola makan nabati dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 hingga 62 persen, serta mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.

Ada beberapa risiko kesehatan yang dikaitkan dengan konsumsi daging merah, yaitu :

  • Kanker 

Pada Oktober 2015, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerbitkan laporan yang menyimpulkan bahwa daging merah "mungkin bersifat karsinogenik bagi manusia," yang berarti bahwa ada beberapa bukti yang dapat meningkatkan risiko kanker.

  • Gagal ginjal

Gagal ginjal adalah kondisi di mana ginjal tidak lagi dapat menyaring produk limbah dan air dari darah. Diabetes dan tekanan darah tinggi adalah di antara penyebab paling umum dari gagal ginjal, tetapi pada bulan Juli 2016, satu studi menunjukkan bahwa asupan daging merah mungkin menjadi faktor risiko. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun