Mohon tunggu...
Dian Wijayanti
Dian Wijayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Dian Wijayanti mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Puncak Perkembangan Islam di Bidang IPTEK dalam Islam, Analisis Kekhalifahan Abbasiyah dan Relevansinya di Era Modern

12 Juli 2024   23:12 Diperbarui: 12 Juli 2024   23:12 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puncak perkembangan Islam terutama di bidang IPTEK terjadi pada masa kekhalifahan Abbasiyah, Montgomery Watt W dalam bukunya tentang kejayaan Islam (terjemahan) tahun 1990, menganalisa tentang rahasia kemajuan peradaban Islam, dia mengatakan bahwa Islam bisa mencapai zaman kejayaannya, karena Islam tidak mengenal pemisahan yang kaku antara ilmu pengetahuan, etika, dan ajaran agama. Fakta sejarah menjukkan bahwa pada masa Daulah Abbasiyah dari tahun 132-923H atau 750-1517 M, Islam pernah menguasai dunia lebih dari 700 tahun lainnya.

Untuk mencapai kejayaan, tergambar bahwa strategi dan aktivitas yang efektif dilakukan oleh para Khalifah Abbasiyah adalah: pertama, keterbukaan. Jika dibandingkan dengan masa sebelumnya yang sangat membatasi diri dengan pihak luar, keadaan pemerintahan Abbasiyah sebaliknya. Bentuk pemerintahan Abbasiyah lebih menonjol pada pemerintahan Arab, sedangkan politik Abbassiyah merupakan pemerintahan campuran dari segala bangsa. Kedua, kecintaan pada ilmu pengetahuan. Pada masa ini pengetahuan islam banyak digali oleh para ulama islam. Ketiga, toleran dan akomodatif yaitu pada masa ini kehidupan orang-orang disana banyak meniru kehidupan Persia.

Perkembangan ilmu pada masa Abbasiyah ini menghasilkan berbagai disiplin ilmu, ilmuan dan ulama antara lain; 1) ilmu hadis (Imam Bukhari wa Muslim), 2; ilmu Fiqih (Imam Abu Hanifah, Imam Malik Bin Anas, Imam Syafii dan Imam Hambali), 3; ilmu tafsir (Abu Jarir at-Tabari), 4; filsafat (Al-Kindi, Ibnu Rusy), 5; Matematika (Al-Khawarizmi, Umar Khayam), 6; kedokteran (Ibnu Sina), 7; Astronomi (Abu Mansur al-Falaqi, Jabir al-Batani).

Sebab-sebab kemajuan Islam dibidang IPTEK antara lain, karena fanatisme umat Islam terhadap agamanya, apa yang diyakininya adalah benar dan akan membawa kemaslahatan. Pemerintah yang berpihak kepada ilmu pengetahuan juga sangat mendorong kemajuan ilmu, seperti penghargaan yang diberikan kepada para ilmuan atas keberhasilannya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Mereka dipersatukan  dalam satu bahasa yaitu bahasa arab sehingga mempermudah pengembangan ilmu. Pendidikan dan penelitian juga merupakan unsur yang sangat penting dalam kemajuan ilmu pengetahuan. Maraknya perdagangan internasional juga membawa kemajuan dan percepatan penyebaran ilmu pengetahuan.

Pada dasarnya, Islam sangat menunjang umatnya agar menjadi orang yang pandai mengendalikan IPTEK. Teknologi juga berkolaborasi dengan Islam satu sama lain berguna bagi kehidupan umat Islam. Hal inilah yang membuat umat muslim harus mempunyai sifat ilmuwan, yakni kritis (QS. Al-Isra/17:36). Hal inilah yang membawa keharusan bahwa setiap umat muslim agar mampu unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi atau disebut dengan IPTEK, sebagai sarana kehidupan yang harus diutamakan untuk mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Iptek sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari umat muslim misalnya  AR untuk membantu umat muslim dalam menghafalkan ayat suci Al-Quran dan AI yang digunakan dalam dunia pendidikan sebagai model pembelajaran yang digunakan guru untuk membantu mengajarkan ilmu pada setiap siswanya. Islam haruslah mendukung perkembangan teknologi tersebut dikarenakan umat muslim memiliki sifat ilmuwan yakni kritis, terbuka dalam menerima ilmu baru, selalu menggunakan akal pikiran untuk berpikir kritis. Maka sudah menjadi keharusan bagi setiap umat muslim untuk mampu unggul dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sebagai sarana kehidupan untuk mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak.

Keberhasilan para ilmuwan Muslim di masa Abbasiyah menjadi inspirasi bagi umat Muslim masa kini. Dalam menghadapi era digital dan revolusi industri 4.0, umat Islam harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Pendidikan yang menekankan pada integrasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islam akan membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moral dan etika yang tinggi. Oleh karena itu, mendukung perkembangan IPTEK dalam kerangka nilai-nilai Islam adalah suatu keharusan untuk membangun peradaban yang lebih baik.

Sebagai kesimpulan, puncak perkembangan Islam di bidang IPTEK pada masa kekhalifahan Abbasiyah menunjukkan betapa pentingnya integrasi antara ilmu pengetahuan, etika, dan ajaran agama. Faktor-faktor seperti keterbukaan, kecintaan pada ilmu pengetahuan, toleransi, dukungan pemerintah, dan penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa ilmiah, semua berperan dalam mencapai kejayaan tersebut. Umat Muslim masa kini dapat belajar dari sejarah ini dan terus berusaha untuk mengembangkan IPTEK dalam rangka mencapai kemaslahatan bagi seluruh umat manusia, baik di dunia maupun di akhirat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun