Dahulu, 350 tahun yang lalu, penjajahan terjadi di mana-mana. Bangsa  yang satu mencaplok bangsa lainnya. Melalui perjuangan panjang yang  mengorbankan darah dan air mata, Indonesia merdeka di tahun 1954.
Kini  jaman telah berubah, paradigma tentang penjajahan juga telah mengalami  perluasan makna di mana dahulu penjajahan terjadi dengan melibatkan  secara fisik atas pendudukan suatu bangsa terhadap bangsa lain, kini  penjajahan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Penjajahan ekonomi  telah terjadi di berbagai entitas. Penjajahan produk, penjajahan  kontent, dan sebagainya. Dan Indonesia telah berhasil melewati itu semua.
Sebagai negara yang menjunjung tinggi  nilai-nilai kemanusian, Indonesia sangat menentang dan menolak adanya  penjajahan di atas dunia. Hal ini secara tersirat dan tersurat secara  tegas di dalam alinea pertama UUD 1945. Kita semua merasa bersyukur dan  bangga dengan kemerdekaan yang telah kita miliki. Melalui perjuangan  yang sangat panjang, para pejuang dan pahlawan pendulu kita telah  mengusir para penjajah dengan berkorban jiwa dan raga. Ribuan bunga  bangsa telah berguguran di bumi pertiwi atas nama cinta tanah air. Â
Berpuluh tahun bangsa Indonesia merayakan kemerdekaannya dengan khidmat.  Setiap siswa pada sekolah-sekolah dengan tekun memaknai kemerdekaan  penuh haru, kecintaan terhadap bangsa dan negara, tanah air, tumbuh  dengan sendirinya menjadi kecintaan luar biasa demi meneruskan  perjuangan para pendahulu, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Republik  Indonesia.
Kini, setelah puluhan tahun semua orang menghormati  arti kemerdekaan, kita dikejutkan dengan tingkah polah  anak-anak alay yang berfoto di atas patung pahlawan. segelintir anak  muda labil yang melecehkan simbol perjuangan. Dengan seenaknya mereka duduk di  atas patung pahlawan kemerdekaan. Sungguh, tindakan busuk tak bermoral, tidak  menghargai jasa dan para pahlawan itu sendiri.
Beberapa waktu kemudian, seolah membenarkan apa  yang telah dikatakannya, Nicko krisna kembali  memposting pembelaan diri yang ternyata tetap saja tidak menghargai jasa  para pahlawan bangsa. Kemudian Nicko krisna mengundurkan diri  dari grup yang ia dirikan itu, entah sebagai tindakan lari dari  tanggungjawab atas pernyataannya atau bagaimana, kini si pemilik grup  itu tidak lagi tergabung dalam grup beranggotan jutaan member ini.  Semoga hal ini tidak menular kepada orang lain.  Â
https://www.facebook.com/ina.dunda/posts/2260363860656826
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H