Mohon tunggu...
Dian Widiya
Dian Widiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ruahan isi Hati

Keadaan sedih, keadaan senang, keadaan gembira semuanya akan tertuang dalam kata dan menjadi sebuah karya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjalanan yang Bermakna

22 Maret 2022   17:50 Diperbarui: 22 Maret 2022   18:03 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mata terpejam seketika terbuka dengan aura penuh semangat memulai pagi dengan ceria. Langkahan kaki tak berhenti menuju cita-cita yang terus ada dalam mimpi. Memandang atap yang begitu indah seperti memandang impian yang akan kubuat menjadi kenyataan. 

Pagi ini kuberjalan dengan arah yang berbeda, dan kuharap kebahagiaan menghampiri diri ini dengan rasa lapang dada. Kulihat indahnya kota Bandung, dengan penuh harap kubisa sukses dan memijakan kaki dengan baik di kota ini. Ku telpon mamah papah, kuberikan kabar gembira bahwa hari ini aku sangat bahagia karna akan bertemu dengan mereka.

Memang rumahku tak sedekat Manisi ke Cipadung, namun karena rasa senang mau bertemu kedua orang tua rasanya rumahku sedekat Manisi ke Cipadung. Kulangkahkan kaki  dari kost san, kutemuI tukang angkot dengan niat membagi sebagian rizkiku untuknya, ku sapa bapak-bapak tukang jualan di depan kampus dan semua orang yang aku temui karena hari ini kuingin memperlihatkan kepada dunia bahwa ku sedang bahagia. 

Setelah ku menaiki angkot selanjutnya tukang bus sudah menanti kedatanganku dan mempersiapkan jok terbaik untuk kutumpangi. Ini memang hayalanku tapi kuyakin hati tukang bus seperti itu, hahaha(hatiku tersenyum-senyum). Rasa panas dan gerah badan mulai terasa namun semua itu tiba-tiba hilang setelah  kuingat bahwa ku akan bertemu dengan semua keluarga. Waktu demi waktu terus berjalan dan langkah demi langkah bus terus melaju hingga akhirnya tibalah terminal pasir hayam Cianjur. 

Kutatap keluar bus disana terdapat  seorang bapak-bapak seperti aku kenal, dalam hati ku berucap,"sepertinya itu papah saya ?". Kuhampiri dengan langkah lamban dan ternyata itu adalah papahku. Rasa senang rasa sedih bercampur aduk udah kaya es campur pokoknya, tapi sayangnya pertemuan itu terjadi sangat singkat. Karena seketika ku melihat handphone ada pemberitahuan panggilan bertugas lagi, sehingga ku tidak bisa melanjutkan perjalanan menuju rumahku. 

Dari terminal pasir hayam ke rumahku masih sangat jauh, sekitaran 5 sampai 6 jam lagi.  Tapi sayangnya  perjalanan kali ini tidak bisa dilanjutkan dan terselesaikan. Ku berjalan-jalan mengelilingi kota Cianjur bersama keluargaku, setelah itu ku kembali menaiki bus dan ke Kota Bandung lagi.

Sedikit perjalanan yang tak begitu lama namun sangat berkesan dan penuh cerita. Kebahagiaan yang terjadi sangat singkat namun semua itu sangat bermakna.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun