Mohon tunggu...
Dian Wardhani
Dian Wardhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktik Objektifikasi Perempuan dalam Dunia Pendidikan

1 November 2022   13:53 Diperbarui: 25 Mei 2023   23:59 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecanggihan teknologi dan berkembangnya media sosial yang bersifat dinamis dapat menjadi sumber informasi hingga sarana hiburan. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengekspresikan diri, tetapi sebagai pengguna tetap diharapkan bijak dalam menggunakan media sosial.

Salah satu media sosial yang sering digunakan adalah Instagram. Pada aplikasi tersebut pengguna dapat mengakses berbagai fitur-fitur yang tersedia serta mengunggah foto dan video di akun pribadi untuk membagikan momen kepada para pengikut.

Namun, terdapat pengguna yang menyalahgunakan media sosial sebagai sarana objektifikasi perempuan terutama akun yang mengatasnamakan 'kampus cantik'. Kemunculan fenomena ini lantas menuai kontroversi dari berbagai pihak karena mengandung budaya patriarki.

Mirisnya, praktik ini terjadi dalam dunia pendidikan. Dalam praktiknya akun tersebut mengunggah foto tanpa persetujuan pihak yang bersangkutan, mencantumkan data pribadi dan melakukan komersialisasi konten.

Objektifikasi dapat diartikan memperlakukan seseorang layaknya barang tanpa mempertimbangkan martabat mereka. Dalam kaitan ini, perempuan dijadikan objek

yang dinikmati melalui pandangan atau bahkan sentuhan yang dilakukan tanpa persetujuan sehingga menimbulkan rasa malu, khawatir dan takut.

Tidak jarang terdapat komentar negatif yang ditujukan terhadap perempuan-perempuan yang fotonya terdapat pada akun tersebut, dan hal ini merupakan suatu bentuk seksisme. 

Pengertian dari seksisme merupakan tindakan yang merendahkan perempuan mengenai tubuh, perasaan dan pemikiran sehingga dapat mengurangi rasa kepercayaan diri.

Beberapa perempuan kerap mendapat kiriman pesan berisi kata-kata dan gambar tidak pantas dari oknum tidak bertanggung jawab akibat foto dan data pribadinya tersebar secara bebas. Tentu saja hal ini sangat mengganggu.

Selain itu, akun 'kampus cantik' membentuk standar kecantikan di kalangan perempuan. Dengan mendefinisikan perempuan cantik harus bertubuh langsing, berkulit putih dan berambut panjang. Padahal definisi cantik itu beragam dan tidak dapat diukur oleh apapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun