Mohon tunggu...
Dian Vita
Dian Vita Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Penulis fiksi dan nonfiksi, aktif juga sebagai konten kreator.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Medan Panas Kali, Salah Satu Dampaknya adalah Bau Ketiak

17 Maret 2024   02:02 Diperbarui: 17 Maret 2024   03:44 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Maret ini panasnya bukan main di Medan. Tercatat pada tanggal 12 Maret 2024 suhu di Medan mencapai 36 derajat celcius. 

"Di beberapa Stasiun BMKG di Sumatera Utara tercatat suhu udara maksimum di Medan Simpang Pos, Jalan Ngumban Surbakti 36.2C, Tuntungan 36.0C," ungkap Kepala Balai BMKG Wilayah I Hendro Nugroho, Rabu (13/3/2024).

Banyak warga Medan juga mengeluh saat malam hari pun suhu udara masih terasa panas. Di perkirakan cuaca panas ini akan berlangsung sampai beberapa minggu ke depan. 

Pastinya hal ini juga menjadi tantangan bagi umat islam yang sedang menjalankan ibadah puasa, belum lagi terhadap beberapa warga Medan yang harus beraktifitas di bawah terik matahari. 

Banyak dampak yang dirasakan akibat cuaca panas ini seperti sakit kepala, iritasi kulit, dehidrasi dan bau ketiak atau badan akibat produksi keringat berlebihan (hiperhidrosis). 

Kondisi panas yang terik mengakibatkan tubuh mengeluarkan keringat berlebih dan pertumbuhan bakteri semakin cepat sehingga menimbulkan aroma tidak sedap di area ketiak. Hal ini dapat menurunkan rasa percaya diri dan mengganggu indra penciuman orang sekitar. 

Di beberapa tempat yang ramai dengan orang-orang, bau tidak sedap ini akan mudah tercium aromanya. Seperti di supermarket, cafe, rumah makan, di jalan raya. Bayangkan jika terdapat 10 orang di sekitar kumpulan itu yang sedang mengalami hiperhidrosis tentu saja akan sangat mengganggu.

Maka perlu dilakukan tindakan untuk meminimalisir terjadinya bau ketiak saat cuaca panas. Tenang, warga Medan tidak perlu khawatir berikut ini cara mencegahnya yaitu:

  • Rutin mengkonsumsi air putih agar tubuh tetap terhidrasi dan segar. Tentu ini bisa dilakukan bagi warga Medan yang sedang tidak puasa.
  • Memakai deodoran dan parfum. Untuk parfum semprot di area lipatan pada tubuh terutama ketiak secara rutin minimal 4 - 5  jam sekali. Pada umumnya banyak parfum yang ketahanan aromanya hanya sampai 4-6 jam, belum lagi cuaca panas akan mengakibatkan aroma parfum lebih cepat menghilang. 
  • Hindari parfum beraroma menyengat. Pakailah jenis aroma yang ringan dan lembut seperti green, air, citrus dan aromatik.
  • Membawa kipas portebel mini yaitu kipas kecil yang dapat menghasilkan angin tanpa perlu disambungkan ke listrik, hal ini untuk menjaga tubuh tetap segar dan mengurangi keringat berlebihan. Bisa juga dengan rutin mengeringkan keringat dengan tisu. 

Selain menjaga aroma tubuh tetap wangi, selama cuaca panas ini masih berlangsung diharapkan seluruh warga Medan tetap menjaga kesehatan dan meminimalisir kegiatan di bawah terik matahari. 


Foto oleh Ketut Subiyanto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun