Sebagai seorang perawat tentu saja sangat penting dalam membangun hubungan komunikasi yang baik dengan pasien. Komunikasi inilah yang nantinya dapat membantu perawat dalam mendapatkan data data pasien seperti data diri hingga riwayat penyakit pasien. Komunikasi menjadi pondasi awal seorang perawat  dalam mengkaji penyakit pasien.
Sebagai awal komunikasi biasanya seorang perawat akan melakukan anamnesa, anamnesa sendiri merupakan pengkajian awal saat pasien pertama kali mengunjungi pusat pelayanan kesehatan. Dimana anamnesa berisi data diri pasien, riwayat penyakit juga keluhan pasien. Biasanya disini pasien akan bercerita bagaimana perjalanan awal mula penyakitnya hingga akhirnya perawat dapat menentukan rencana tindakan untuk pasien
Sebelum berlanjut pada proses pemeriksaan penunjang, perawat akan terlebih dahulu memeriksa tanda tanda vital pasien, hingga didapat data data lengkap untuk menentukan diagnosis penyakit pasien. Sebagai seorang perawat selama proses pengkajian berlangsung menjadi ramah adalah kunci dari terbangunnya sebuah komunikasi yang baik antar perawat dan pasien
Seorang perawat juga pasti akan berusaha menjadi pendengar yang baik sehingga pasien merasa nyaman dan komunikasi yang terjadi diharap dapat membantu proses penyembuhan pasien.
Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dibangun antar perawat dan klien dengan tujuan untuk menunjang proses penyembuhan pasien. Komunikasi ini dilakukan agar pasien merasa nyaman dengan perawat dan mau berbagi cerita dengan perawat sehingga meringkan sedikit beban pikiran pasien.
Komunikasi memang sangatlah penting bagi perawat, membangun komunikasi terapeutik yang nyaman sehingga membuat pasien nyaman dengan perawat, menjadi perawat yang memiliki empati tinggi dan pendengar yang baik adalah cara perawat membangun komunikasi dengan pasien
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H